MAGELANG, MAGELANGEKSPRES- Polemik pembatas jalan (median) yang berada di Perempatan Gulon (Jalan Raya Gulon), Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang merembet ke bidang perekonomian.
Pasalnya perekonomian masyarakat yang berada di jalur Jalan Gulon-Trayem/Jalan Wirodigdo sekarang ini menjadi sulit untuk berkembang dan bisa dikatakan sepi.
Darsono (60) menerangkan bahwa di sepanjang jalan dari Desa Gulon hingga Desa Sirahan telah berdiri UMKM, tapi keadaan sangat sepi dan mengkhawatirkan.
BACA JUGA:Tak Ada Perubahan, Aliran Sungai Kalibening Magelang Masih Dipenuhi Sampah
“Sepanjang jalan Gulon hingga Sirahan banyak tempat kuliner masyarakat, tapi sepi,” terang Darsono.
Sebelumnya, lanjut Darsono, ketika tidak ada median jalan, akses jalan menjadi mudah. Di samping itu untuk perekonomian masyarakat menjadi bagus. Tapi setelah adanya median jalan menjadi turun drastis.
Perlu diketahui juga bahwa dengan adanya median jalan di perempatan Desa Gulon tersebut, menimbulkan kemacetan yang berkepanjangan serta akses menuju daerah ke Sirahan, Seloboro dan sekitarnya menjadi terganggu.
BACA JUGA:Mengenal Salak Nglumut, Buah Khas dari Srumbung Magelang
Bukan hanya itu, jalan tersebut merupakan akses utama lalu lintas ekonomi masyarakat yang menghubungkan Pasar Muntilan yang berada di Kecamatan Muntilan ke Pasar Gesikan Kecamatan Ngluwar serta juga dari arah sebaliknya. (mg6)