Dilansir dari Magelangkab.go.id, proses pembuatan mangut beong diawali dengan pembersihan ikan. Kemudian siapkan bumbu dapur seperti lengkuas, kunyit, serai, daun salam, ketumbar dan merica. Untuk menghilangkan bau amis, ikan beong diberi daun jeruk.
Kemudian ikan beong digoreng terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam gulai. Sedangkan bumbu masak ditumis hingga harum lalu dimasukkan ke dalam santan hingga mendidih.
Setelah itu, ikan beong yang sudah digoreng dimasukkan ke dalam santan yang sudah mendidih. Campuran ikan beong dan gulai diaduk terus menerus agar bumbu meresap ke dalam daging.
Awal mula mangut beong dikenal
Mangut beong mulai dikenal luas setelah kulinernya diberitakan oleh salah satu saluran televisi swasta nasional yang menyebabkan informasinya tersebar luas sehingga banyak masyarakat penasaran dan ingin mencobanya.
Pecinta mangut beong tidak hanya berasal dari Magelang dan sekitarnya, bahkan wisatawan luar daerah bahkan pengunjung mancanegara pun sudah pernah mencicipi kuliner yang satu ini.
Di salah satu tempat makan yang menjual mangut beong di Borobudur, harga satu porsi berkisar Rp 20.000 hingga Rp 50.000 tergantung besar kecilnya ikan. Namun harganya sebanding dengan kuliner ikannya.
Maka tak heran jika rumah makan yang menjual mangut beong selalu penuh, apalagi menjelang jam makan siang.
BACA JUGA:14+ Rekomendasi Kuliner Malam di Semarang, Wajib Kamu Coba!
Budidaya ikan beong
Karena terus ditangkap, populasi ikan beong di Sungai Progo semakin langka. Oleh karena itu, sejumlah peternak yang tergabung dalam Balai Benih Ikan (BBI) mulai mencoba untuk membudidayakan beternak ikan beong.
Meski awalnya menghadapi banyak kesulitan, peternakan ikan beong akhirnya berhasil. Selain beternak, BBI Sawangan juga melepas ikan ke sungai Progo dan Elo agar bisa berkembang biak di habitat aslinya. (*)