3 Nasehat Berharga Sa'ad bin Abi Waqqash untuk Anak-anaknya yang Patut Kita Teladani

Selasa 19-09-2023,05:30 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

Pelajaran yang diambil adalah ketika akan melakukan sesuatu hendaknya memikirkan orang lain.

Dengan begitu kita lebih berhati-hati dan akan lebih selektif dalam melakukan sesuatu. Apalagi kalau hal itu berhubungan dengan orang lain.

Tiga nasehat berharga dari Sa'ad bin Abi Waqqash ini tentu bisa menjadi bahan pilihan bagi kita saat memberikan nasehat pada anak-anak kita. Tiga point penting yang harus dipahami dan dijadikan fondasi yang kuat dalam mendidik anak-anak kita.

Keutamaan Sa’ad bin Abi Waqqash

Beliau termasuk golongan yang lebih dahulu masuk Islam. Beliau masuk Islam ketika berusia 19 tahun. Sa’ad bin Abi Waqqash terlibat dalam perang Badar dan Uhud. Ia termasuk kalangan yang bertahan pada perang Uhud.

Beliau hijrah ke Madinah sebelum kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah orang pertama yang melesakkan anak panah di jalan Allah, ia dikenal sebagai ahli memanah yang jitu. Sa’ad bin Abi Waqqash adalah farisul Islam (penunggang kuda yang piawai).

BACA JUGA:Jangan Khawatir! 8 Jalan Rezeki Manusia Sejak Lahir hingga Mati Sudah Diatur dalam Al Qur’an

Sa’ad mengikuti perang penaklukan Iraq, memimpin pasukan melawan Persia, menjadi komandan pasukan perang Qadisiyah, lalu diangkat menjadi gubernur Kufah di masa Utsman (tetapi dimutasi pada tahun 25 H).

Sa’ad bin Abi Waqqash adalah salah satu dari enam orang yang dipilih oleh Umar untuk mengadakan musyawarah penetapan khalifah pengganti Umar. Sa’ad itu dikenal mustajab doanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakannya, “Ya Allah, kabulkanlah doa Saad ketika ia berdoa kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)

Sa’ad bin Abi Waqqash tidak mengikuti perselisihan yang terjadi pada berbagai pihak setelah terbunuhnya Utsman, dan menyuruh keluarganya untuk tidak memberitahukan kepadanya tentang apa pun yang terjadi di antara pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan sampai umat Islam sepakat pada satu imam.

Diriwayatkan dari ‘Ali yang mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan jaminan bagi seseorang setelah Sa’ad. Aku mendengar beliau bersabda kepadanya: “Lesakkan anak panah dan ibuku jaminanmu (ungkapan penegasan).” (HR. Bukhari)

Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, yang menuturkan, “Kala Sa’ad datang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ini pamanku, hendaknya orang memperlihatkan kepadaku siapa pamannya (khalah, paman dari jalur ibu).” (HR. Tirmidzi)

Sa’ad bin Abi Waqqash wafat pada tahun 55 Hijriyah menurut pendapat yang paling sahih, dalam usia 87 tahun. Sa’ad bin Abi Waqqash adalah orang terakhir yang wafat di antara sepuluh orang yang dijamin masuk surga.(*)

Kategori :