BACA JUGA:Deteksi Stunting, Pemkot Magelang Salurkan Antropometri Kit Untuk Posyandu
Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Miyati mengungkapkan kenaikan beras terjadi sejak satu bulan terakhir.
"Naiknya sekitar satu bulan ini. Ada yang naik Rp 1000 ada yang sampai Rp 2000," ujarnya.
Miyati menyebut, kenaikan beras tertinggi terjadi pada beras jenis Cianjur IR 64 dan juga jenis begawan.
"Tertinggi jenis Cianjur 64 sama begawan. Ir 64 dari Rp 10.000 naik jadi Rp 13.000. Begawan Rp 14.000 jadi Rp 15.000," ujarnya,
Miyati menambahkan, sejumlah pembeli mengeluhkan kenaikan tersebut hingga berpengaruh pada omzet penjualannya.
BACA JUGA:Asah Kemampuan Siswa SMK Citra Medika Gelar Kunjungan Instalasi di RS dan Pabrik Jamu Tradisional
"Pembeli mengeluh, seperti saya juga ini. Soalnya nanti bisa berpengaruh ke kebutuhan pokok lain seperti gula, tepung semuanya naik," katanya.
Meski begitu, Miyati mengungkapkan, harga beras akan cenderung stabil apabila pasokan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mulai didistribusikan.
"Kemungkinan dari petani sudah naik. Nanti kalau beras SPHP datang ya murah. Oktober biasanya turun," tandasnya.
BACA JUGA:Museum BPK RI Kembali Gelar Bedah Buku Ketiga Untuk Pelajar Kota Magelang
Salah satu pembeli beras, Muhammad (27) mengeluhkan kenaikan beras yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Ia mengaku harus mengurangi pembelian beras akibat lonjakan harga tersebut.
"Belinya jadi dikurangin sekarang biar bisa cukup buat beli kebutuhan lain. Ya semoga cepat turun, cepat stabil supaya konsumen ya tidak bingung," ungkapnya. (mg3)