Foto Museum Abdul Djalil-Mahadhian Khaerinta-Tangkapan layar Google maps
Museum Abdul Djalil berada di komplek Akademi Militer (Akmil) Magelang tepatnya Jalan Gatot Soebroto, Jurangombo Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Berkunjung di museum ini tak hanya sekedar belajar mengenai dunia militer, tapi kita bisa belajar sejarah dari benda-benda koleksi yang tersimpan di museum tersebut.
Museum ini didirikan pada tahun 1964 dengan nama Museum Dharma Bhakti Taruna, kemudian pada tahun 1975 diubah menjadi Museum Taruna Abdul Djalil.
Nama Abdul Djalil sendiri, adalah nama seorang alumni Akmil Yogyakarta yang memiliki dedikasi luar biasa. Ia telah gugur di medan perang saat berlangsungnya agresi militer kedua.
Jam buka setiap hari kerja pukul 08.00 s.d 15.00 khusus hari Sabtu dan Minggu sesuai perjanjian.
Salah satu hal yang menarik di museum ini adalah koleksi senjata cukup lengkap yang tersimpan di ruang senjata.
BACA JUGA:Bumiputera Ternyata Asuransi Pertama di Indonesia yang Berdiri di Magelang
Namun, di ruang senjata pengunjung tidak boleh memotret karena dihawatirkan akan terpublikasi dan dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, maka terdapat peraturan dilarang keras membawa kamera dalam bentuk apa pun saat mengunjungi Museum Abdul Jalil ini.
Di ruang senjata ini, terdapat sebanyak 400 jenis senjata, baik pistol dan senjata laras panjang berbagai ukuran dan karakternya, serta artileri.
Senjata-senjata tersebut bukan hanya senjata yang biasa dipakai oleh tentara, tetapi juga terdapat senjata yang biasa digunakan oleh personel kepolisian. Termasuk sejumlah senjata yang digunakan oleh para anggota PKI dalam tragedi G 30 S/PKI. Bahkan di museum ini juga terdapat dua senjata pistol emas.
Selain ruang senjata, museum yang memiliki dua lantai dengan luas bangunan sekitar 980 meter persegi ini, juga menyimpan sejumlah ruang, antara lain ruang auditorium yang menampilkan film pendek sejarah berdirinya Akmil Magelang.
Kemudian ruang pra-Akademi Militer Nasional (AMN), ruang AMN, ruang AKABRI, ruang Akmil dan ruang batik taruna yang berisi foto alumni berprestasi. Juga ditambah taman meriam yang berada di komplek luar gedung museum.
Di ruang yang lain, yakni ruang batik taruna terdapat foto-foto alumni yang berprestasi, baik di bidang kemiliteran maupun di bidang pemerintahan.
Untuk menghormati dan mengenang para taruna yang wafat, di museum ini juga terdapat foto-foto taruna yang telah gugur di medan tempur saat dikirim ke Timor Timur maupun ke Aceh.
BACA JUGA:8 Museum Magelang Punya Segudang Pelajaran Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi!