Selebihnya, HIV/Aids ditularkan dari ibu ke anak, dan juga penularan melalui penasun.
"Yang positif karena seks itu tahun 2004, 2005, 2007, 2011, 2016, dan 2023. Selain di tahun-tahun itu, ada yang disebabkan penularan dari ibu ke bayi dan ada yang pengguna narkoba melalui jarum suntik atau penasun," terangnya.
BACA JUGA:Ngaku Tak Direstui Camer, ABG Nekad Rudapaksa Pacar di Wonosobo
Heriyono menyampaikan, penemuan kasus tersebut merupakan data yang diterima sejak Januari - September silam.
Di mana sebelum angka itu muncul, pihak tenaga kesehatan (nakes) telah memeriksa hingga belasan ribu orang di Wonosobo.
Dari seluruh periode triwulanan, dilaporkan ada sebanyak 16.512 orang yang difasilitasi Konseling dan Testing HIV (KTHIV) tahun 2023.
Dari jumlah itu, ada 3.046 orang yang secara sadar dan sukarela ingin diperiksa nakes.
BACA JUGA:Kronologi Pencabulan Anak Usia 4 Tahun Hingga Pendarahan di Wonosobo
Sementara 16.512 orang sisanya mengikuti KTHIV atas inisiatif petugas, atau yang sebelumnya diduga sudah bergejala.
"Dari pemeriksaan, totalnya ada 69 orang dinyatakan positif. Atau hanya sekitar 0,42 persen dari jumlah orang yang mengikuti KTHIV di tahun ini," katanya.
Dinkes berkomitmen, untuk terus berusaha fasilitasi seluruh pasien HIV/Aids di Wonosobo.
Heriyono berpesan kepada masyarakat agar tak ragu untuk periksa ke dokter.
BACA JUGA:Pencabulan Wonosobo Bikin Geger, Anak 4 Tahun Jadi Korban Hingga Pendarahan
Selain karena biaya pengobatan digratiskan oleh pemerintah, pemeriksaan dini dinilai jauh lebih penting.
Pasalnya, gejala HIV/Aids bisa semakin parah apabila tak segera ditangani. (mg7)