Melainkan terdapat kuliner legendaris khas Magelang bernama Kupat Tahu yang dapat dicoba.
Keberadaan penjaja Sate Koyor seperti Mbah Wigeno yang kini telah dilanjutkan oleh anaknya ini.
Sejatinya telah melalui rentetan kisah sejarah yang cukup kelam pada masanya.
Dimana Sate Koyor sendiri keberadaannya tak jauh dari alkisah Sate Kere khas Solo yang kini dengan mudah dijumpai dimana saja.
BACA JUGA:Ronde Miroso: Destinasi Kuliner yang Legendaris di Kota Magelang
Dahulu kala hal ini bermula dari kehidupan masyarakat yang tidak sedikit kurang mampu sehingga kesulitan memperoleh bahan baku makanan berupa daging.
Daging dizaman dahulu memiliki harga jual yang begitu tinggi sehingga hanya segelintir orang saja yang dapat menikmatinya.
Kondisi inilah yang kemudian menghadirkan ide cerdas untuk menggunakan bagian gajih atau lemak sapi yang kerap tak digunakan para bangsawan.
Gajih atau lemak sapi mulanya direndam menggunakan air panas (tidak mendidih) paling tidak selama 30 menit.
Kemudian lemak sapi ini dipotong kecil-kecil kemudian diungkep bersamaan dengan rempah-rempah.
BACA JUGA:Kuliner Legendaris Magelang Sop Empal Bu Ngalim 1945, Suguhkan Rasa Otentik yang Melezatkan !
Seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, jahe, lengkuas, kemiri, daun salam, sereh, dan lainnya yang ditumis hingga harum dan diberi air.
Usainya lemak sapi atau koyor inilah kemudian ditusuk dengan tusukan sate dan dibakar dengan bara api sembari dipoles menggunakan bumbu oles yang tersedia.
Butuh waktu sebentar saja hingga koyor terlihat menghasilkan warna kecoklatan dan sedikit gosong lalu angkat dan sudah bisa disajikan.
Sate Koyor ini memang menjadi hidangan yang tak semua penjaja sate memilikinya.
Oleh sebabnya jika berkesempatan berwisata di Kaliangkrik Magelang jangan lupa merasakan nikmatnya Sate Koyor yang unik namun melezatkan (*)