Hasbunallahu Wa Ni'mal Wakiil.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan pada umatnya untuk memperbanyak istighfar. Sebab manusia tidaklah luput dari kesalahan dan dosa, sehingga istighfar dan taubat mesti dijaga setiap saat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً“Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari no. 6307).
Hadits di atas memotivasi kita supaya memperbanyak taubat dan istighfar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah makhluk terbaik di sisi Allah dan dosanya yang telah lalu dan akan datang telah diampuni, namun beliau masih beristighfar sebanyak 70 kali dalam rangka pengajaran kepada umatnya dan supaya meninggikan derajat beliau di sisi Allah.
Terus memperbanyak taubat dan istighfar akan menghapuskan dosa dan kesalahan yang bisa jadi dilakukan tanpa sengaja.
Bilangan istighfar dalam yang disebutkan dalam hadits di atas tidak menunjukkan angka tersebut sebagai batasan dalam istighfar, namun yang dimaksud adalah banyaknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beristighfar.
Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga dan menyelamatkan kita dari bencana alam di tahun 2024. (*)