WONOSOBO,MAGELANGEKSPRES - Seluruh jalur pendakian di Gunung Prau Kabupaten Wonosobo mulai ditutup sejak Senin, 22 Januari 2024 dan akan dibuka kembali setelah Hari Raya Idul Fitri.
Penutupan tersebut karena terdapat sejumlah kegiatan, mulai dari perbaikan sarana pendakian, reboisasi, dan revitalisasi keanekaragaman hayati di gunung.
BACA JUGA:Benarkah Jalur Pendakian Gunung Prau Akan Di Tutup Hingga 10 April 2024, Cek Ulasannya!
Ketua Forum Komunikasi Prau Indonesia (FKPI), Harsono mengatakan, penutupan jalur pendakian tersebut diperkirakan sampai 10 April 2024.
Selain untuk melakukan pemeliharaan lingkungan, juga sebagai upaya antisipasi terhadap cuaca buruk akhir-akhir ini.
"Penutupan tahunan untuk mengantisipasi cuaca buruk, kemudian reboisasi, pemeliharaan di masing-masing jalur pendakian," kata Harsono melalui sambungan telepon, Minggu (21/1).
Harsono menyebut, antisipasi cuaca buruk yang dimaksud karena akhir-akhir ini curah hujan terpantau begitu tinggi dan disertai badai hingga petir. Penutupan jalur pendakian akan diberlakukan di enam jalur atau basecamp pendakian.
BACA JUGA:Gunung Prau Makan Korban, TL Mengaku Kecolongan
"Setiap tahun ada liburnya untuk antisipasi karena di Bulan februari hujannya benar-benar ekstrem, terus biasanya ada petir. Totalnya ada 6 basecamp yang ditutup," ucapnya.
a menambahkan, pada saat ditutupnya jalur pendakian, pihak pengelola wisata Gunung Prau bersama KPH Perhutani Kedu Utara akan menggiatkan program tanam ribuan bibit pohon dan penebaran burung endemik.
"Setiap basecamp nanti mungkin menanam 200 bibit pohon, dimulai dari jalur Igirmranak. Mungkin nanti ada penerbangan burung endemik juga," imbuhnya.
BACA JUGA:Belum Masuk Musim Tanam, Harga Tembakau Cenderung Naik
Harsono menandaskan, bagi pendaki yang masih berada di kawasan Gunung Prau masih diberi kesempatan untuk turun, maksimal pada Senin (22/1), ketika agenda penutupan jalur pendakian dimulai. (mg7)