Tarian naga dan barongsai, yang dianggap membawa keberuntungan, menjadi daya tarik utama.
Para penari naga dengan kostum warna-warni meliuk-liuk di antara kerumunan pengunjung, sementara barongsai melompat-lompat dan berputar-putar dengan lincah.
Suasana riuh dan ceria meresapi seluruh klenteng, menciptakan momen kebersamaan dan kegembiraan.
Klenteng Sam Poo Kong juga menjadi tempat untuk memanjatkan doa-doa dan harapan-harapan untuk tahun yang baru.
BACA JUGA:Tahun Baru Imlek Semakin Dekat, Bagi Masyarakat yang Merayakan Yuk Persiapkan Hal-Hal Berikut Ini
Umat Tionghoa dan masyarakat umum berduyun-duyun ke klenteng ini untuk meminta berkah dan keberuntungan di tahun yang baru.
Upacara persembahan dan doa dilaksanakan dengan khidmat, menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Penting untuk dicatat bahwa perayaan Imlek di Klenteng Sam Poo Kong tidak hanya untuk umat Tionghoa saja, tetapi terbuka untuk semua kalangan.
Semua orang, tanpa memandang latar belakang agama atau etnis, diterima dengan hangat di dalam klenteng ini.
Inilah salah satu contoh harmoni dan toleransi yang menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Dengan keajaiban arsitektur, tradisi keagamaan, dan kemeriahan perayaan Imlek, Klenteng Sam Poo Kong di Semarang menjadi destinasi yang istimewa saat momen Tahun Baru Imlek tiba.
Mengunjungi klenteng ini selama perayaan Imlek bukan hanya kesempatan untuk merayakan kekayaan budaya, tetapi juga untuk merasakan kedamaian dan kegembiraan yang dihadirkan oleh perpaduan tradisi dan kearifan lokal. (*)