Menurut Mardi, armada baru tersebut akan digunakan untuk menjemput sampah yang tersebar di 8 RT dan 2 dusun. Sehingga proses pemindahan sampah dari rumah-rumah ke lokasi TPS3R jadi lebih muda.
Penyerahan unit armada itu disaksikan secara langsung oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Darmanto, pada Rabu (21/2) kemarin, di halaman Kantor Balai Desa Dieng.
Dalam wawancara, Darmanto menyampaikan, bahwa unit mobil yang dialokasikan untuk Desa Dieng itu sesuai dengan permohonan pihak desa.
Pada intinya, agar kawasan Dieng bersih dan tetap menjadi primadonanya para wisatawan.
"Kalau Desa Dieng bentuknya mobil untuk mengangkut sampah di wilayah yang dikelola BUMDes. Kalau tidak ada kendaraan operasional, masyarakat setiap bulannya harus iuran untuk sampah, sehingga apa yang dibantu ini sesuai dengan sapta pesona," terangnya.
"Dieng juga kan jadi ikonik tujuan wisatawan, sehingga ini perlu disupport," imbuhnya.
BACA JUGA:Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Kritisi Sampah Plastik di Wonosobo
Ia mengatakan, bantuan CSR tersebut merupakan pemberian dari PT Alam Indah Bonbin Lestari (AIBBL). Menurutnya, jenis bantuan yang diserahkan tersebut telah melebihi persentase kewajiban perusahaan.
"Ini merupakan CSR atau bantuan dari PT AIBBL. Di dalamnya itu ada kewajiban pemberian CSR, sebetulnya hanya 8 persen, tapi perusahaan memberikan lebih dari itu," katanya.
Selain itu, pihak perusahaan juga menyerahkan bantuan CSR kepada Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, berupa penyerahan sebidang tanah seluas 210 m². Hal ini juga sesuai dengan kondisi yang dialami di desa.
"Kalau di Desa Jojgan itu berupa tanah, karena di sana bau pupuk menyengat. Karena kalau kita ke jojogan, sepanjang jalan itu kan bau karena pupuk. Jojogan ini satu wilayah dengan Dieng, maka agar tak mendapatkan nilai buruk dari masyarakat atau wisatawan. Dan juga beli tanah buat parkiran umum yang nanti juga dikelola BUMDes," jelas Darmanto.
Dirinya berharap, bantuan tersebut sekiranya bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya, baik di Desa Dieng maupun di Desa Jojogan.
BACA JUGA:Soal Protes Sampah, Bupati: Bukan hanya Bicara Kayugiyang tapi Wonosobo
Pihak desa juga diminta agar mengirimkan laporan secara berkala, baik ke pemerintah daerah ataupun ke BKSDA dan PT AIBBL.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih mengungkapkan, Desa Dieng merupakan salah satu desa yang akan berpotensi menjadi desa mandiri sampah.
"Desa Dieng menuju ke sana (desa mandiri sampah)," katanya.