Kemenag Wonosobo Wajibkan Catin Ikuti Bimbingan Pra Nikah, Ini Alasannya

Selasa 14-05-2024,15:56 WIB
Reporter : Mohammad Mukarom
Editor : Malik Salman

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Kemenag Wonosobo mewajibkan bagi seluruh calon pengantin (catin) mengikuti bimbingan pra nikah. Program tersebut ditujukan sebagai kiat pemerintah untuk meminimalisir lonjakan kasus perceraian.

Kedua calon mempelai diharuskan mengikuti program bimbingan pra nikah, sesuai dengan yang dijadwalkan oleh masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA), sewaktu mendaftarkan diri sebagai catin.

"Semua catin harus ikut program pra nikah atau bimwin (bimbingan perkawinan) di masing-masing KUA. Karena nanti akan ada edukasi bagi mempelai, sebelum menjalani kehidupan rumah tangga," kata Kakan Kemenag Wonosobo, H Panut, Selasa (14/5).

BACA JUGA:Menuju MTQ Nasional, 3 Orang Kafilah Siap Digembleng Selama 4 Bulan

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) itu juga menyebut, di Kabupaten Wonosobo, estimasi rata-rata perkawinan setiap tahunnya sebanyak 2.000-2.500 orang yang menjadi pengantin baru.

Jumlah tersebut nyaris tersusul tingginya angka perceraian di kabupaten. Berdasarkan data yang tercatat di Pengadilan Agama Wonosobo Kelas 1A, pengajuan cerai gugat dan cerai talak totalnya mencapai 2.246 perkara di sepanjang tahun 2023 lalu.

Kasus pisah ranjang di Wonosobo lebih banyak diakibatkan dari pertikaian rumah tangga, tembus hingga 1.578 perkara.

Beberapa sebab lain perceraian juga terpantau tinggi, termasuk karena perselingkuhan dan faktor ekonomi.

"Binwin ini penting sekali dilaksanakan oleh catin, karena di dalamnya nanti ada edukasi tentang rumah tangga, kesehatan, ekonomi, dan berbagai wawasan pernikahan lainnya. Oleh karena itu, tujuan program ini sebagai upaya untuk menekan angka kasus cerai," jelas H Panut.

BACA JUGA:Polsek Magelang Tengah Kota Magelang Mulai Sekarang Resmi Punya Lahan Mandiri

Tak sekadar memberikan pendampingan demi menuju hubungan suami istri yang langgeng, kata dia, binwin akan berguna juga untuk memperkecil faktor resiko kelahiran anak. Pasalnya, ada segmen pembelajaran tentang kesehatan bagi tiap-tiap catin.

"Melalui program ini juga untuk mencegah stunting, jangan menikah dini, dan ada pengukuran lengan atas. Ini sinergi untuk mengurangi angka kemiskinan juga," pungkasnya.

H Panut menandaskan, pelaksanaan binwin akan digelar di seluruh KUA, sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.

Catin mengikuti program tersebut selama 3 hari, untuk memperdalam kesiapan mempelai.

"Sebelum binwin ada pre test, kemudian setelah binwin ada tes lagi. Sebagai alat ukur sejauh mana pemahaman catin. Sejauh ini hasil tes memuaskan semua, kalaupun ada yang kurang, tidak menghambat mereka untuk tetap melaksanakan pernikahan," tutupnya. (mg7)

Kategori :