WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Pada tahun 2023, P3KE dan Pusdatin Kemdikbudristek mencatat ada 343 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kecamatan Kepil, Wonosobo. Camat inisiatif gelar Kepil Mengajar (Kejar) demi menyemangati anak-anak untuk kembali ke sekolah.
Camat Kepil Wonosobo, Eko Premono mengatakan, program tersebut diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut.
Melibatkan sejumlah tokoh masyarakat dan juga beberapa anak golongan usia sekolah dasar (SD).
BACA JUGA:Meninggal Tertibkan APK, ASN Wonosobo Mendapatkan Penghargaan Anumerta
"Di Kecamatan Kepil masih banyak ATS. Sehingga dibutuhkan kolaborasi dan kerja keras untuk mengentaskan permasalahan tersebut. Kami tidak bisa berjalan sendiri karena permasalahan ini cukup kompleks," kata Camat yang akrab disapa Koprem, Selasa (21/5).
Ia menilai, pendidikan menempati posisi penting dalam membangun pondasi kemajuan sebuah bangsa.
Oleh karenanya, pemerintah musti fokus memberikan aksesibilitas bagi masyarakat untuk bisa menempuh selama 12 tahun masa belajar.
Terlebih, kata Koprem, visi dari Pemerintah Kabupaten adalah "Terwujudnya Wonosobo yang Berdaya Saing, Maju dan Sejahtera". Bagi dia, visi tersebut tak terlepas dari kondisi pendidikan di daerah.
"Pemerintah Kabupaten Wonosobo menjadikan isu pendidikan sebagai salah satu hal perioritas. Yang mana penyelenggaraan pendidikan komprehensif yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat berbasis kearifan lokal dan perkembangan teknologi modern," tuturnya.
BACA JUGA:Tahapan Pilkada Mulai, KPU Wonosobo Belum Beri Kepastian Status Komisioner Riswahyu
Teknis pelaksanaan program Kejar ini dengan mengundang anak-anak SD dan SMP. Mereka diberi motivasi agar bisa terus melanjutkan jenjang pendidikan. Acara digelar selama 3 hari, sejak Senin (20/5) kemarin, hingga Rabu (22/5).
"Mendorong agar mereka melanjutkan ke jenjang lebih tinggi sehingga bisa menyelesaikan program wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun," katanya.
Koprem berharap melalui inovasi program tersebut bisa berdampak terhadap masa depan anak-anak bangsa, khususnya di Kecamatan Kepil. Ia menggandeng beberapa lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat.
"Semoga bisa terus memotivasi. Karena ATS ini cukup banyak di Kecamatan Kepil. Kita sudah ajak lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, ASN, dan instansi lainnya untuk terlibat," pungkasnya. (mg7)