Geliat Pedagang Awul-Awul di Pasar Rejowinangun, Tetap Eksis di Tengah Larangan Thrifting

Selasa 02-07-2024,16:27 WIB
Reporter : Haryas Prabawanti
Editor : Nur Imron Rosadi

MAGELANG,MAGELANG EKSPRES - Pedagang pakaian bekas alias awul-awul di Pasar Rejowinangun tetap eksis berjualan di tengah gempuran larangan thrifting.

Sebagai informasi, thrifting adalah trend membeli pakaian bekas bermerek atau yang sedang trend dengan harga miring.

Larangan jual beli pakaian bekas sempat gencar diberlakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada pertengahan Maret 2024.

"Hanya dengar kabarnya, tapi dari pengelola pasar maupun paguyuban tidak ada edarannya, jadi ya kami tetap berjualan," kata Sutiyah (50) saat ditemui Magelang Ekspres, Selasa 2 Juli 2024.

BACA JUGA:Pedagang Pasar Rejowinangun Kota Magelang Sebut Belum Terima Sosialisasi Program Serambi Pasar

Selama lebih dari 30 tahun menggeluti usaha jual beli pakaian bekas, Sutiyah sudah mengalami berbagai pasang surut, mulai dari larangan berjualan hingga ditipu supplier.

Pakaian bekas yang dijual Sutiyah cukup beragam, mulai dari yang 'vintage' atau lawasan hingga impor dan bermerek.

Menurut Sutiyah, pakaian bekas dengan gaya lawasan atau vintage justru menjadi primadona yang sedang laris.

"Kadang anak-anak muda malah carinya yang antik-antik, mungkin karena trendnya memang baru seperti itu ya. Kebaya tapi bawahnya jeans," ujarnya.

Harga yang ditawarkan di lapak Sutiyah juga cukup variatif, mulai dari Rp5.000 hingga ratusan ribu.

"Belum usum (musim) jual beli pakaian bekas, saya sudah jualan awul-awul ini, dulu di pinggir jalan dekat Pasar Telo," imbuhnya.

BACA JUGA:Nikmatnya Wedang Ronde Mirso yang Legendaris di Rejowinangun Magelang, Sudah Buka 63 Tahun!

Pakaian yang paling laris di lapak Sutiyah adalah jas, kebaya dan celana cutbray.

Sutiyah mengaku, supplier yang ia dapat juga beragam, ada yang dari masyarakat umum hingga sesama pedagang pakaian bekas.

"Ada yang karena butuh, jual pakaian branded, biasanya dulu begitu, tapi zaman semakin berubah, sekarang supplier juga semakin banyak, bisa beli per bal, saingannya juga tambah banyak," bebebernya.

Kategori :