Mengembalikan Kejayaan Kelengkeng Pringsurat Temanggung seperti Era 70-an

Senin 08-07-2024,18:19 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Malik Salman

TEMANGGUNG,  MAGELANGEKSPRES - Tidak hanya tembakau dan kopi saja, Kabupaten Temanggung juga mempunyai buah yang sangat terkenal pada zamannya. Buah tersebut itu yakni buah kelengkeng asal Kecamatan Pringsurat.

Di era tahun 1970-an hingga 1980-an, buah berbentuk bulat dengan rasa manis segar ini menjadi andalan produk perkebunan.

Bahkan sudah menjadi ikon bahwa Pringsurat itu adalah kelengkeng dan kelengkeng adalah Pringsurat.

Namun seiring perkembangan zaman, buah primadona asal Kecamatan Pringsurat itu mulai tersingkir. Bahkan permintaan di pasar juga mulai menurun, Karena itu, pemerintah kabupaten setempat berusaha untuk mengembalikan kemasyhuran kelengkeng yang terkenal dengan rasa manisnya ini.

BACA JUGA:Harga Cabai Sret di Temanggung Merangkak Naik

Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir ini warga Pringsurat Kembali bersemangat untuk mengembalikan kejayaan potensi kelengkeng Pringsurat seperti era 70-an 80-an.

Para petani di wilayah timur Kabupaten Temanggung ini tengah berjuang keras untuk menamam kelengkeng sesuai perkembangan zaman, seperti kelengkeng new kristal yang memiliki produktivitas tinggi dan dari segi rasa enak, manis segar dagingnya tebal.

Yuwono petani kelengkeng dari Dusun Krajan, Desa Klepu, Kecamatan Pringsurat mengatakan, kelengkeng varian new kristal bisa ditanam pada ketinggian di bawah 50 mdpl sampai 860 mdpl dan tumbuh dengan baik.

Menurutnya, untuk mengembalikan kejayaan kelengkeng Pringsurat harus dilakukan bersama antara pemerintah dengan petani, misalnya dimulai dari mendatangkan tenaga ahli, menyediakan dana guna membantu masyarakat.

"Pringsurat dulu terkenal dengan kelengkengnya tapi sekarang hampir punah karena kelengkeng seperti ini (lokal jenis batu), sudah tidak masuk, makanya kita kenalkan dengan kelengkeng seperti new kristal. Kelebihannya berbuah lebih cepat. Saya nanam kelengkeng batu 25 tahun baru berbuah, sedangkan new kristal umur 3 tahun sudah berbuah, kedua buahnya lebih banyak, satu pucuk bisa 1 kilogram," ujarnya ditemui di kebunnya, belakangan ini.

BACA JUGA:Gabungkan Keahlian Sinematografi Modern dan Keindahan Seni Tradisional

Analisa usaha Yuwono, pada pertumbuhan pertama bisa 10 sampai 15 kilogram per pohon, lalu dipembuahan kedua bisa menghasilkan 30-40 kilogram buah kelengkeng per pohon, di pembuahan ke tiga bisa sampai 60 kilogram per pohon, dan pada pembuahan keempat bisa mencapai 75 kilogram per pohon.

Hasil itu jika dikalikan harga Rp30 ribu per kilogram di petani dan pasar rata-rata Rp40 ribu dan super Rp50 ribu segi hasil sudah bisa diketahui.

Pada lahan satu hektare bisa ditaman 250 batang pohon, dan kelebihan kelengkeng new kristal bisa dibuahkan kapanpun dengan cara di booster.

Selain itu, sama dengan pohon buah lain perlu pemupukan dari pupuk organik pupuk kandang, kemudian pupuk kimia sebagai pendukung.

Kategori :