BACA JUGA:Kemeriahan Grebeg Suro Gunung Tidar, Ini Jadwal dan Agendanya
"Kebun Raya Gunung Tidar selama ini dikenal sebagai wisata religi dan budaya, namun dengan menjadi BLUD dan bisa melakukan pengembangan di berbagai sektoral maka bisa menambah citra baru yakni sebagai wisata edukasi, " tuturnya
Terlebih, rencananya, setelah menjadi BLUD, Kebun Raya Gunung Tidar bakal menambah sejumlah zona untuk koleksi flora.
"Penambahan koleksi dan infrastruktur ini memerlukan keleluasaan yang bisa terealisasikan setelah BLUD terbentuk, " katanya.
Terbentuknya BLUD juga tak lepas dari dukungan Wali Kota Magelang, Muhammad Nur Aziz.Aziz berharap, perubahan UPTD menjadi BLUD bisa membantu Kebun Raya Gunung Tidar untuk meningkatkan layanan, tingkat kunjungan, serta peningkatan pendapatan daerah (PAD).
"Selain itu dengan telah diluncurkan dan diterapkannya e-tiket bagi pengunjung saya harapkan juga akan mempermudah aksesibilitas dan informasi pembelian tiket masuk Gunung Tidar," katanya.
BACA JUGA:Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa yang Jadi Destinasi Wisata Religi dan Sejarah
Terkait hal tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Magelang, Yonas Nusantrawan Bolla menuturkan, untuk menjaga keberlanjutan program transformasi, maka memerlukan tindak lanjut intensif.
"Bentuk tindak lanjutnya yakni dengan pemenuhan infrastruktur sebagai prasyarat sebuah kebun raya," kata Yonas.
Yonas menyebut, salah satu upaya peningkatan infrastrukturnya yakni pemenuhan zonasi berupa zona koleksi.
"Dengan demikian, benar-benar terwujud upaya meningkatkan daya tarik serta menjadikan Kebun Raya Gunung Tidar tidak hanya sebagai destinasi wisata budaya tetapi juga wisata edukasi dan menjadi destinasi global di kota Magelang," pungkasnya. (*)