MAGELANG EKSPRES-Sikap tawadhu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam terhadap istri-istrinya patut diteladani.
Sebagai seorang suami, Rasulullah selalu membantu istri-istrinya dalam menjalankan pekerjaan rumah tangga.
Di tengah kesibukan menyampaikan risalah Allah Azza wa Jalla dan mengatur kaum muslimin, Rasulullah masih menyempatkan membantu istri-istrinya, seperti mengangkat air di ember dan memerah susu kambing. Bahkan Beliau memperbaiki sandalnya dan menjahit bajunya sendiri.
BACA JUGA:Menjaga dan Menghidupkan Kembali Sunnah Rasulullah yang Mulai Dilupakan
Namun, sebagian suami sekarang merasa rendah dan gengsi jika membantu istrinya mencuci, menyeterika atau menyelesaikan urusan rumah tangga lainnya.
Mereka menganggap semua itu adalah tugas istri. Tidak layak dilakukan oleh suami.
Contohlah sikap Rasulullah pada istri-istrinya! Begitu tawadhu Beliau kepada istri-istrinya. Tidak merasa rendah apalagi gengsi saat membantu urusan rumah tangga. Bahkan, Belaiu sampai memperbaiki sandalnya dan menjahit bajunya sendiri.
Berikut kisah-kisah romantisme Rasulullah yang begitu tawadhu terhadap istri-istrinya yang diriwayatkan langsung oleh sahabat dan istrinya.
Kisah Romantisme Rasulullah Ketika Ada Istrinya yang Cemburu
Dari Anas bin Malik ia berkisah, “Suatu saat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam di tempat salah seorang istrinya maka istrinya yang lain mengirim sepiring makanan. Maka istrinya yang sedang bersamanya ini memukul tangan pembantu sehingga jatuhlah piring dan pecah sehingga makanan berhamburan.
Lalu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan pecahan piring tersebut dan mengumpulkan makanan yang tadinya di piring, beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ibu kalian cemburu…”
Kisah di atas menunjukkan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak marah akibat perbuatan istrinya yang menyebabkan pecahnya piring.
Nabi tidak mencela perbuatan istrinya. Beliau juga tidak menegur bahkan memarahi istrinya itu.
Beliau hanya mendiamkan hal tersebut dan membereskan bahkan dengan rendah hati Beliau langsung mengumpulkan pecahan piring dan mengumpulkan makanan yang berhamburan, padahal di sampingnya ada seorang pembantu.