MAGELANG EKSPRES- Menyambung silaturahim adalah menghangatkan yang dingin, mendekatkan yang jauh dan melancarkan yang beku.
Berbuat baik dengan saudara satu rahim adalah diantara menyambung silaturahim yang diperintahkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah menyebutkan sebuah hadits,
وَعَنْهُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أََنَّ رَجُلاً قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ! إِنَّ لِي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُوْنِيْ ، وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمِ وَيُسِيْئُونَ إِليَّ ، وأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ علَيَّ؟ فَقَالَ : ❲ لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ ؛ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ ، وَلاَ يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيْرٌ عَلَيْهِمْ ؛ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ ❳ . ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia menceritakan bahwa ada seseorang berkata,
BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #8, Pintu Paling Indah Masuk Surga Berbakti pada Orang Tua
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki beberapa orang kerabat. Aku senantiasa menyambung tali silaturahim dengan mereka, tetapi justru mereka memutuskan hubungan denganku. Dan aku juga berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka justru berbuat jahat (tidak baik) kepadaku.Dan aku ramah terhadap mereka, tetapi mereka malah berpura-pura tidak acuh terhadap diriku."
Maka Beliau bersabda, "Apabila sikap kamu benar-benar seperti yang kamu kemukakan itu, maka seakan-akan kamu menelankan abu yang sangat panas kepada mereka. Dan Allah akan selalu memberi pertolongan kepadamu atas perbuatan mereka selama kamu tetap berbuat demikian." (HR. Muslim)
Kata Ustadz syafiq, hadits itu menjelaskan bahwa, ada orang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menanyakan bagaimana cara berbuat baik dengan kerabatnya yang telah memutus silaturahim.
Dia sudah berusaha untuk menyambung namun kerabatnya itu memutuskannya.
BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #7, Menyambung Kekerabatan Sebenarnya Menyambung Hubungan dengan Allah
Dia selalu berbuat baik dengan memberi sesuatu tapi kerabatnya itu tetap menyakitinya.
Dia serba salah dengan kerabatnya yang tak mengacuhkan dirinya. Namun dia tetap sabar dan tabah menghadapi kerabatnya itu.
Bagaimana kalau merasakan ada kerabat kita mau menyambung rahim. Namun dia tidak peduli, tidak ada urusan. Maka kalau itu dilakukan sama kita, apakah kita mundur?
Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam memberikan nasehat yang sangat bijak, "Jika engkau seperti yang kamu katakan (seperti yang kamu kemukakan), ..." Karena bisa jadi orang ini enggak benar, gitu. Ini kan dari satu pihak. Maka Nabi mengatakan, "Kalau benar engkau seperti yang engkau katakan, maka seakan-akan engkau memberikan debu panas ke mulut mereka." Dilempari debu panas, dibikin menelan itu debu panas.
Artinya, kebaikan-kebaikan kita dibalas dengan keburukan. Kita menyambung rahim namun mereka memutuskannya.