MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Dinas Perhubungan Kota Magelang melakukan pemasangan 2 water barrier (WB) agar masyarakat tak melewati jalan Telaga Warna selama pembangunan semi Fly Over Canguk.
Cara tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas keluhan sebagian masyarakat agar tidak terjebak dan melewati jalan alternatif yang berbahaya.
Sebab, pembangunan Fly Over Canguk memang membawa berbagai dampak secara sosial maupun fisik.
BACA JUGA:Pembangunan Fly Over Canguk Capai 60 Persen, Diperkirakan Selesai Akhir November
"Pembangunan kawasan Canguk memang untuk sementara waktu membuat masyarakat yang melakukan perjalanan dari arah Kopeng perlu memutar agak jauh dan terjadi kemacetan di jam-jam tertentu, tapi kami pastikan masih dalam tahap wajar dan masih bisa diatasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang (Dishub), Candra Wijatmoko Adi saat ditemui Magelang Ekspres, Kamis 8 Agustus 2024.
Selain itu, menurut Candra, dampak lainnya yakni arus dan volume kendaraan yang menuju ke Kota Magelang juga bertambah padat.
Candra tak menampik, dampak sosial positif maupun negatif akan terjadi pada setiap pembangunan besar seperti semi fly over Canguk.
"Ada masyarakat yang merasa senang karena jalan depan rumahnya menjadi sepi dan tidak terlalu banyak motor lewat jadi bisa untuk bermain anak-anak, tetapi ada juga yang mengeluh karena warungnya menjadi sepi karena aksesibilitas sulit," tuturnya.
Candra mengatakan, dibukanya Jalan Telaga Warna masih menunggu konfirmasi dari penyelenggara pembangunan dan Kementerian PUPR.
BACA JUGA:PDAM Kota Magelang Terjunkan TRC ke Wilayah Canguk
"Menunggu konfirmasi karena masih melalui uji laik dan berbagai uji coba, tapi targetnya tahun ini selesai," imbuhnya.
Hal tersebut juga diakui Kepala Bidang Lalu Lintas, Bambang Nurbudi Santosa.
Menurut Bambang, pihaknya terus melakukan berbagai cara agar mendapatkan jalan tengah dari dampak pembangunan semi fly over Canguk.
"Dampak seperti munculnya flagman tidak resmi atau 'pungutan' di jalan Kampung sudah kami antisipasi dan kami lakukan sosialisasi untuk menjawab dari keresahan masyarakat," tuturnya.
Bambang mengatakan, pemasangan wb di titik-titik rawan seperti Telaga Warna dan kawasan Gelangan juga sebagai bentuk antisipasi agar masyarakat tidak melalui jalan-jalan kampung yang berbahaya.