Mengqada Shalat Hukumnya Wajib Bagi yang Tidak Sengaja, Bagaimana Kalau Sengaja?

Kamis 15-08-2024,05:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

Dalam hadis ini, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam terlewat shalat Subuh, kemudian beliau dan para sahabat tidak langsung mengqadanya namun berpindah tempat terlebih dahulu.

Hadis ini tidak menunjukkan boleh menunda qada shalat dalam jangka waktu yang lama, namun hanya menunjukkan bolehnya menunda sebentar jika ada kebutuhan.

Ibnul Qasim rahimahullah mengatakan,“Argumen ulama yang membolehkan menunda: bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tidak salat langsung di tempat di mana beliau ketiduran.

Ini tidak menunjukkan apa-apa kecuali bolehnya menunda sebentar yang tidak membuat orang yang terluput tersebut terlalaikan dan melupakan qada.

Bahkan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melakukan demikian untuk menyempurnakan qada salat, yaitu memilih tempat yang baik” (Hasyiah Ar-Raudhul Murbi’, 1/487).

Dalil di atas menunjukkan bahwa kesalahan bagi orang yang menunda qada shalat sampai hari berikutnya.

Karena Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika terlewat shalat Subuh tidak menunda sampai hari berikutnya.

Bahkan mereka berdosa jika sengaja menunda-nunda qada salat dengan jeda yang lama.

Ketika mengqada shalat yang terlewat dan sudah masuk pada waktu shalat yang lainnya apakah harus mengqada shalat yang terlewat terlebih dahulu ataukah mengerjakan shalat yang sekarang?

Menurut ulama, wajib memperhatikan urutan dalam pelaksanaan qada shalat.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsamin rahimahullah menjelaskan, "Seorang yang terlewat salat Magrib kemudian sudah masuk waktu isya, maka ia seharusnya memulai salat Magrib terlebih dahulu baru kemudian salat Isya. Karena wajib memperhatikan urutan salat sebagaimana yang Allah tabaraka wa ta’ala perintahkan. Maka salat Magrib harus lebih dahulu dari salat Isya, salat Subuh harus lebih dahulu dari salat Zuhur, salat Zuhur harus lebih dahulu dari salat Asar, dan seterusnya” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, rekaman no.40).

Semoga Allah Ta’ala memberi taufik dan hidayah agar kita senantiasa di bawah ketaatan pada Allah Ta'ala.(*)

Kategori :