Dalam pendampingan ini, guru-guru diajarkan penggunaan multimetode pembelajaran seperti asesmen pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Quizizz.
BACA JUGA:PDAM Kota Magelang Tuntaskan Pekerjaan Pergantian Pipa di Jalan Ali Basah Sentot Sebelum Batas Waktu
Selain itu, Tim Dosen juga mendampingi guru dalam mengumpulkan bahan rujukan pembelajaran dari berbagai sumber, termasuk Platform Merdeka Mengajar (PMM), jurnal, buku, dan website.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap guru di SMPN 1 Kaloran memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana merancang dan melaksanakan pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa," kata Ericka.
Kegiatan ini juga diiringi dengan proses evaluasi dan pendampingan berkelanjutan oleh tim pengabdian. Setelah pelatihan selesai, tim melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran berdiferensiasi yang telah dilaksanakan oleh para guru.
Refleksi dan rencana aksi nyata juga dilakukan untuk memastikan program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi sekolah.
BACA JUGA:Uji Publik DPS Kota Magelang, Handoko: Ajak Masyarakat Periksa Data Pemilih
Dengan adanya program ini, diharapkan SMPN 1 Kaloran dapat menjadi contoh sekolah yang sukses dalam menerapkan Kurikulum Merdeka secara holistik.
Partisipasi aktif dari kepala sekolah, guru, dan seluruh warga sekolah menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
"Partisipasi aktif dari seluruh elemen sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga peserta didik, menjadi kunci suksesnya program ini. Dengan kolaborasi yang solid antara perguruan tinggi dan sekolah, program ini diharapkan mampu mendorong tercapainya tujuan pendidikan yang lebih baik di SMPN 1 Kaloran,"tambah Ericka. (hen/adv)