MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Pembangunan mata air Sripunganten digadang mampu meningkatkan pasokan air untuk masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya hingga 24 jam.
"Beberapa daerah di Kota Magelang seperti Kelurajan Jurangombo Selatan, Jurangombo Utara, dan Magersari masih ada yang 12 jam, maka dengan selesainya pembangunan Sripunganten nanti bisa meningkat jumlahnya," kata Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Magelang, Bambang Pulunggono, Kamis 26 September 2024.
Lebih lanjut, Bambang menuturkan, adanya mata air Sri Punganten diprediksi mampu melayani kurang lebih 700 sambungan baru (SR).
"Saat ini yang mendaftar sudah 710 SR, peminatnya juga semakin banyak," jelas Bambang.
BACA JUGA:PDAM Kota Magelang Sambut Positif Pembangunan Mata Air Sripungaten yang Segera Tuntas
BACA JUGA:Akses Air Bersih Lebih Mudah: PDAM Kota Magelang Hadirkan Program Tandonisasi
Meski proyek hibah Sripunganten adalah milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), namun nantinya akan diberikan dan dikelola PDAM Kota Magelang untuk melayani masyarakat dan pelanggan.
"Pengerjaannya akan selesai sekitar bulan Oktober 2024, kami berharap sekaligus optimistis proyek tersebut selesai tepat waktu," jelas Bambang.
Bambang menyebut, faktor yang membuat wilayah Magelang Selatan kesulitan mendapatkan suplay air melimpah karena kondisi topografi dan mata air yang terbatas.
"Selain itu, khusus di wilayah Magelang Selatan, kita harus menghidupkan pompa listrik dan diesel, karena kecenderungan lokasinya memiliki topografi lebih tinggi dibanding bak penampungan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Antisipasi Kemarau, PDAM Kota Magelang Siagakan 3 Truk Tangki Air Bersih
BACA JUGA:PDAM Kota Magelang Tuntaskan Pekerjaan Pergantian Pipa di Jalan Ali Basah Sentot Sebelum Batas Waktu
Adanya pembangunan Mata Air Sripungaten, kata Bambang, tentunya akan menambah stok air yang akan dialirkan di Magelang Selatan.
Dia menyebut, debit air yang akan diambil dari Sripungaten sekitar 35 liter per detik.
"Dengan jumlah itu maka kebutuhan air bersih di wilayah Magelang Selatan kemungkinan akan bisa teratasi walaupun tidak 100 persen,” ucapnya.