MAGELANG EKSPRES-Hidup di dunia selalu membutuhkan kesabaran dalam seluruh keadaan. Di kala senang atau susah seorang hamba harus sabar. Demikian pula saat menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya juga perlu kesabaran.
Bersabar merupakan kewajiban hamba berdasarkan al-Kitâb, as-Sunnah dan Ijma'. Maka Allah Ta'ala pun menjanjikan pahala tanpa batas bagi orang-orang yang sabar.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).
BACA JUGA:Seri Amal Saleh yang Pahalanya Terus Mengalir #10, Sedekah Jariyah
Al-Auza’i rahimahullah mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” As-Sudi mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6:443)
Ada hadits yang muttafaqun ‘alaih,
عَن عَطَاءُ بْنُ أَبِى رَبَاحٍ قَالَ قَالَ لِى ابْنُ عَبَّاسٍ أَلاَ أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى . قَالَ هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ إِنِّى أُصْرَعُ ، وَإِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِى . قَالَ « إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ » . فَقَالَتْ أَصْبِرُ . فَقَالَتْ إِنِّى أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ ، فَدَعَا لَهَاDari ‘Atha’ bin Abi Rabaah, ia berkata bahwa Ibnu ‘Abbas berkata kepadanya, “Maukah kutunjukkan wanita yang termasuk penduduk surga?” ‘Atha’ menjawab, “Iya mau.” Ibnu ‘Abbas berkata, “Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas ia pun berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku sering terbuka karenanya. Berdoalah kepada Allah untukku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallampun bersabda, “Jika mau bersabar, bagimu surga. Jika engkau mau, aku akan berdoa kepada Allah supaya menyembuhkanmu.” Wanita itu pun berkata, “Aku memilih bersabar.” Lalu ia berkata pula, “Auratku biasa tersingkap (kala aku terkena ayan). Berdoalah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallampun berdoa kepada Allah untuk wanita tersebut. (HR. Bukhari, no. 5652 dan Muslim, no. 2576)
BACA JUGA:Terlambat, Datang Setelah Khatib Naik Mimbar, Apakah Mendapatkan Pahala Jumatan?
Berkata Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu : “Kami mendapati keutamaan hidup dengan bersabar, kalau sabar itu adalah seorang laki-laki maka tentulah ia sangat mulia.”
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu pernah menuturkan: “Ketahuilah, bahwasanya (perumpamaan) sabar dengan iman seperti kepala dengan badan. Jika kepalanya terpotong maka binasalah badannya.”
Berkata al-Hasan : “Sabar adalah perbendaharaan surga yang tidak diberikan Allah kecuali bagi hamba yang mulia di sisi-Nya.”
Sulaiman bin al-Qosim berkomentar: “Semua amalan diketahui pahalanya kecuali sabar. Allah berfirman (yang artinya): “… Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. As-Zumar: 10).
Lanjut beliau: “Bagaikan air yang tercurah.” (Secara lengkap lihat Uddatush Shabirin oleh Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah, hal. 95).