Namun di masa kemerdekaan Indonesia vila tersebut diambil alih oleh Kraton Yogyakarta dan digunakan sebagai balai pertemuan.
BACA JUGA:Yuk Intip! Goa Jepang Kaliurang Jogja di antara tebing-tebing curam Lereng Gunung Merapi
Bangunan dua lantai ini sempat mengalami pergantian pemilik seperti di tahun 1953 kepemilikannya dimiliki oleh seorang guru besar UGM, Profesor Soedomo.
Terakhir pada tahun 1985-1994, Vila Putih Kaliurang berpindah tangan kembali menjadi milik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang diberi nama "Pesanggrahan Tamansiswa".
Kondisi sejak tahun 1994 hingga saat ini dapat dikatakan tidak jauh berbeda.
Akibat erupsi Gunung Merapi pada tahun 1994 membuat bangunan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah terutama pada bagian atapnya.
Bahkan wisatawan tidak direkomendasikan banyak berkeliling di lantai dua demi keamanan.
Oleh sebabnya Vila Putih Kaliurang menjadi gedung terbengkalai dengan ornamen khas bangunan bergaya Belanda.
BACA JUGA:Misteri Goa Jepang Kaliurang di Lereng Merapi: Jejak Sejarah yang Menyimpan Rahasia
Mengapa Vila Putih Kaliurang Dikenal sebagai Destinasi Wisata Mistis?
Sejak ditinggalkan, ada banyak kisah mistis yang beredar dari telinga ke telinga.
Salah satunya ada penampakan Noni Belanda yang kerap tampak pada lantai 2 bangunan.
Selain itu derap sepatu tentara, suara orang mandi, hingga kuntilanak pun turut memperkuat citra horonya.
Itulah yang juga menjadi alasan Heha Forest menjadi satu-satunya tempat wisata di Kaliurang yang menyediakan tur uji nyali dengan Tour Truck sebagai wisata terbarunya (*)