"Di rumah sakit itu kan tenaga ahlinya, sayang kalau hanya untuk mengobati saja. Jadi ada edukasi kesehatan, kelas kesehatan, dan lain sebagainya sebagai upaya penyuluhan kesehatan kepada warga di rumah sakit," katanya lagi.
BACA JUGA:Ratusan Warga Kota Magelang Ramaikan Mancing Gratis Paslon Damai
Hal lain yang tak kalah menggelitik, lanjut Sri Harso, pernyataan KH M Mansyur ketika menimpali rencana penambahan alat-alat kesehatan penyakit kanker, jantung, dan lainnya maka harus jadi rumah sakit tipe A terlebih dahulu.
"Jadi ada dua kesalahan yang kami garis bawahi ketika Mbah Mansyur (KH M Mansyur) merespons gagasan kami. Yang pertama, sekarang ini sudah tidak ada klasifikasi rumah sakit Tipe A, B, C, dan D, yang ada adalah tipe pratama, madya, dan utama. Ini perlu kami luruskan," ujarnya.
Kesalahan kedua, kata Sri Harso, untuk mendatangkan alat-alat kesehatan canggih, tidak ada syarat rumah sakit tersebut harus memenuhi klasifikasi tipe terlebih dahulu. Menurutnya, argumen ini adalah logika yang keliru.
BACA JUGA:Pasangan Damai Klaim Unggul 60 Persen di Wilayah Magelang Tengah
"Damai ingin agar RSUD Tidar bisa menjadi rumah sakit rujukan. Jadi kalau sakit, orang-orang cukup datang ke RSUD Tidar, karena pelayanan bagus, alat-alatnya juga canggih. Selain itu, kami juga berencana menambah operasional di tingkat puskesmas," ucapnya.
Menurut dr Sri Harso, rencana penambahan jam operasional puskemas perlu diupayakan karena selama ini, dirinya melihat masyarakat lebih memilih klinik swasta daripada puskesmas.
Padahal puskesmas adalah garda layananan kesehatan pertama. Sayangnya, seringkali masyarakat enggan ke puskemas karena momok hanya buka pagi hari hingga antrean yang mengular.
"Kami ingin memangkas banyaknya antrean, dengan menambah operasional puskesmas sampai sore hari. Tentunya akan kita tambah nakes, dan dokternya. Mereka akan bekerja dengan sistem shift," ucapnya.
BACA JUGA:Relawan Banteng Lawasan Bergerak ke Akar Rumput Menangkan Paslon Damai di Pilkada Kota Magelang
Dengan membuka operasional Puskemas hingga sore atau bahkan malam hari, Sri Harso yakin masyarakat Kota Magelang akan kembali percaya dengan layanan puskemas.
Terlebih jika puskesmas itambahi fasilitas peralatan canggih, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengobatan paripurna hanya dari puskemas.
"Damai ingin mengubah stigma puskemas adalah layanan bikin surat rujuk. Tapi jadikan Puskemas sebagai garda pertama layanan kesehatan masyarakat," pungkasnya. (wid)