MAGELANG EKSPRES- Nikmatnya iman, ibadah dan ketaatan hanya dirasakan oleh hati. Dan hati yang sehat akan merasakan lezatnya iman, ibadah dan ketaatan.
Terdapat banyak dalil bahwa iman, ibadah, dan ketaataan adalah nikmat. Iman itu manis, ibadah itu manis, taat itu manis, yang hanya bisa dirasakan oleh hati yang sehat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beberapa hadisnya juga menyebutkan bahwa iman itu rasanya lezat. Diantaranya, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِAda 3 hal, siapa yang memilikinya maka dia akan bisa merasakan manisnya iman. [1] Allah dan Rasul-Nya menjadi sesuatu yang paling dia cintai melebihi yang lainnya. [2] Mencintai orang lain yang latar belakangnya hanya karena Allah. [3] dan dia benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke neraka. (Bukhari 6941 & Muslim 174)
BACA JUGA:Orang Menjenguk Saudara yang Sakit Berarti Telah Menyiapkan Rumah di Surga
Kemudian, dalam hadis yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut shalat sebagai sesuatu yang menenangkan. Dalam hadis dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلاَةِ“Ketenangan hatiku dijadikan dalam shalat.” (HR. Ahmad12293, Nasai 3956, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)
Ketika Ibadah Kita Tidak Nyaman
Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa ketika kita melakukan ketaatan, seperti ibadah selalu merasa tidak nyaman dan merasa tidak betah. Bahkan umumnya kita berfikir bagaimana agar ibadah itu segera selesai…
Padahal seharusnya, melakukan ketaatan, shalat, puasa, sedekah itu nikmat dan bisa menenangkan hati.
Tapi mengapa seolah menjadi beban yang sangat berat bagi kita?
Jawabannya adalah karena hati kita sedang sakit.
BACA JUGA:Hikmah di Balik Kisah Nabi Sulaiman yang Memiliki 100 Istri
Sebagaimana ketika fisik kita sedang sakit, semua terasa pahit, meskipun sejatinya itu nikmat.
Orang sakit diberi makanan selezat apa pun, tidak akan bisa dia nikmati. Karena semua terasa pahit.