BANDONGAN, MAGELANGEKSPRES.COM – Goenawan Mohamad, wartawan senior dan budayawan terkemuka Indonesia, meresmikan peluncuran buku OHD UNTOLD: Autobiografi Dr. Oei Hong Djien (OHD), sebuah karya tiga jilid yang menggambarkan perjalanan hidup dan dedikasi OHD terhadap seni rupa.
Dalam sambutannya, Goenawan Mohamad mengungkapkan rasa terhormatnya diberi kesempatan meluncurkan buku penting tersebut.
Ia menyebut bahwa dirinya dan OHD, yang sama-sama berusia di atas delapan puluh tahun, adalah contoh bahwa usia tua bukanlah kemunduran, melainkan sebuah kemajuan.
“Di pikiran orang Eropa, tua itu semacam kemunduran. Tetapi di dunia Timur, tua justru dianggap sebagai suatu kemajuan. Katanya, orang tua sepi dari nafsu—itu tidak benar. Saya juga sudah tua, tapi masih punya nafsu,” candanya, disambut tawa para undangan.
BACA JUGA:OHD Gelar Pameran Seni Refleksi 100 Tahun Surrealisme Andre Breton
Kisah Persahabatan dan Dedikasi Seni
Goenawan juga menyoroti peran besar OHD dalam dunia seni rupa Indonesia. Ia menyebut bahwa mendirikan museum, merawat koleksi seni, dan mempersembahkannya kepada masyarakat adalah kerja besar yang memerlukan tenaga, pengetahuan, dan biaya.
“Seni itu umurnya lebih panjang daripada manusia. Meski seni lebih ‘laku,’ OHD telah memberi kebahagiaan besar bagi banyak orang melalui museum dan koleksinya,” ujar Goenawan.
Peluncuran buku tiga jilid OHD UNTOLD: AUTOBIOGRAFI DR. OEI HONG DJIEN dilangsungkan pada Sabtu, 14 Desember 2024, di Curug Kembar Sukosari, Bandongan, Kabupaten Magelang.
Goenawan menambahkan bahwa buku ini bukan hanya tentang perjalanan pribadi OHD, tetapi juga menggambarkan kehidupan seni di Magelang.
Dengan gaya menulis khas “Magelangan” atau “Muntilan,” OHD berhasil menuangkan kisah hidupnya secara menarik, termasuk bagaimana pandemi Covid-19 memberikan kesempatan baginya untuk menulis buku ini.
BACA JUGA:Menjelajahi Keunikan Museum OHD yang Terletak di Tengah Kota Magelang
OHD dan Peran Seni yang Menginspirasi
Dalam kesempatan tersebut, OHD mengungkapkan bahwa pandemi memberi waktu luang yang berharga untuk menulis buku dan kembali memainkan biola setelah enam tahun berhenti.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para tamu undangan yang hadir.