"Sejauh ini angka pengangguran terendah di Kota Magelang tercapai di tahun 2019 sebesar 4,37 persen. Kalau iklim investasi semakin berkembang dengan banyaknya perusahaan baru, ditambah adanya exit tol yang menjadi warna baru ekonomi lokal, maka kemungkinan angka ini akan terus menurun," jelasnya.
Selain iklim investasi yang meningkat, Wawan melanjutkan bahwa faktor turunnya jumlah pengangguran juga andil besar strategi Pemkot Magelang.
BACA JUGA:RESMI, Walikota Magelang Angkat Nasrodin sebagai Ketua Dewas BPR Bank Magelang
Dia menyebutkan, program Pemkot Magelang dengan membuka dermaga pelatihan keahlian masyarakat produktif, sekarang telah dinikmati hasilnya. Hal ini ditunjukan dari bertambahnya wirausahawan baru, usai mengikuti pelatihan yang diadakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang.
"Pelatihan wirausaha ini sudah diikuti lebih dari 1.500 orang sepanjang tahun 2022-2023. Sebagian dari mereka juga terserap di dunia usaha maupun industri, sehingga strategi ini efektif untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) di Kota Magelang," jelasnya.
Guna mendorong penyerapan tenaga kerja pascapelatihan, Disnaker Kota Magelang juga intens melakukan pendampingan terhadap wisudawan wirausaha yang selama ini sudah dilatih.
BACA JUGA:Uniknya Wayang Bocah Goes To Mall Karya Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur di Kinnara's Fest 7
Di samping itu, Disnaker juga memfasilitasi proses rekruitmen dengan mengikutsertakan alumni pelatihan melalui info bursa kerja atau jobfair.
"Secara rutin kami menggelar jobfair di Kantor Disnaker dalam rangka mendekatkan pencari kerja Kota Magelang dengan lowongan kerja di dunia usaha maupun industri," katanya.
Wawan menambahkan, realita penurunan pengangguran adalah hasil dari seluruh komponen kepentingan yang bergotong-royong menerjemahkan strategi dari Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Termasuk juga imbas kebangkitan ekonomi masyarakat Kota Magelang di era pascapandemi Covid-19 sejak tahun 2022.
BACA JUGA:1 Juta Kendaraan Diprediksi Lalui Jalur Kota Magelang Selama Libur Nataru 2025
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang Handini Rahayu menyebut, penurunan angka pengangguran tidak terlepas dari peran kepala daerah dan Pemkot Magelang.
Dia menyebutkan, selama tiga tahun terakhir, Pemkot Magelang serius mengangkat tujuh isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan, meliputi kemiskinan, kualitas sumber daya manusia (SDM), dan kualitas lingkungan hidup.
Kemudian, sarana prasarana (sarpras) berkelanjutan, ketahanan daerah, daya saing ekonomi, dan reformasi birokrasi.
"Pencapaian ini mengindikasikan keberhasilan kebijakan pembangunan daerah. Selama ini, pemerintah sudah memusatkan perhatian pada tujuh prioritas tersebut," katanya.
BACA JUGA:Dikukuhkan, KIM dan FK Metra Harus Tingkatkan Kualitas Informasi Kota Magelang