Penyelenggaraan pemilihan ketua RT dan RW di Kelurahan Gelangan adalah cerminan pendidikan demokrasi dan politik yang gagal.
"Kenapa gagal, karena semua pemilih tidak difasilitasi dalam pemilihan ini. Meski tidak pemilihan resmi, tapi pendidikan politik itu kan harus berjalan fair dan adil, tidak berat sebelah seperti ini," terangnya.
Bahkan, saat mediasi yang mempertemukan sejumlah pemuda, warga, dan aparat Kelurahan Gelangan sempat memanas.
BACA JUGA:SD Mutual 2 Kota Magelang Gelar Panen Raya P5, Tumbuhkan Karakter Siswa
Adu mulut terjadi lantaran memprotes pelaksanaan pemilihan Ketua RT dan RW yang diindikasikan sudah didesain sebelumnya.
"Upaya yang saya lakukan ini semata demi melindungi hak-hak masyarakat dan pemuda yang ada di RT 02," ujar Slamet Tukul.
Slamet Tukul adalah Ketua RT 02 RW 02 Gelangan yang sebenarnya terpilih lagi saat pemilihan Ketua RT digelar.
BACA JUGA:Penuhi Nutrisi dan Cegah Stunting, Inafish.id Kota Magelang Lakukan Kampanye Gemarikan
Namun, demi menegakkan keadilan, dirinya pun rela agar pemilihan ulang diadakan secara menyeluruh.
"Ada sekitar 26 perwakilan pemuda yang datang (Kantor Kelurahan Gelangan). Mereka hanya ingin downgrade demokrasi ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," jelasnya.
Lurah Gelangan, Sugeng Sunarso menyebut jika mediasi polemik pemilihan ketua RT dan RW di wilayah ini belum menghasilkan kesepakatan.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Pemkot Magelang Pastikan Stok Bahan Pokok Aman dan Harga Terkendali
"Mediasi ini jadi bagian fasilitas kelurahan untuk melayani masyarakat. Meskipun hasil audiensi hari ini belum melahirkan kesepakatan, tapi Alhamdulillah tetap berjalan kondusif," kata dia.
Dia berharap, kisruh pemilihan RT dan RW di Gelangan bisa terselesaikan.
Kendati begitu, pihaknya belum bisa memastikan apakah pemilihan akan diulang atau tidak.