BACA JUGA:Taruna Melati SMP Mutual Kota Magelang Jadi Pencetak Kader Muhammadiyah Terbaik
"Kemungkinan semester pertama ini sudah ada peletakan batu pertama dan pembangunan (Balai Kota Magelang) bisa direalisasikan," ujarnya.
Sayangnya, Pemkot Magelang masih menemui kendala dalam proses pembangunan gedung balai kota, yang digadang bisa difungsikan mula 2028 mendatang.
Hal ini terutama menyangkut soal anggaran, karena kekuatan APBD Kota Magelang yang sangat terbatas.
BACA JUGA:Walikota Terpilih Damar Prasetyono Sudah Berkemas untuk Mengikuti Retreat di Magelang
Anggaran yang dialokasikan dari APBD Kota Magelang dengan sistem multiyears, kata dia, hanya sebesar Rp88 miliar.
"Soal pembagian tahun ini berapa miliar, tahun depan berapa miliar, nanti kita sesuaikan dengan kontrak pihak ketiga," imbuhnya.
Besaran dana Rp88 miliar yang didapat dari hasil refocusing anggaran sejak tahun 2023 di Kota Magelang tersebut, sebut Wawan, memang belum mencukupi.
Idealnya, untuk melalukan pembangunan gedung 10 lantai, membutuhkan dana paling tidak Rp120 miliar.
"Untuk membangun bangunan utama saja, kalkulasi kita membutuhkan Rp120 miliar. Ini baru beberapa persennya saja (dari APBD), sehingga ke depan kita tetap berharap ada bantuan dari APBN," ungkapnya.
Namun di satu sisi, wacana ini agaknya sulit terealisasi.
Betapa tidak karena pemerintah pusat sendiri saat ini sedang menerapkan efisiensi anggaran, terutama di sektor infrastruktur.