BACA JUGA:Pemprov Jateng Sahkan APBD Perubahan 2025, Fokus Infrastruktur dan Layanan Dasar
Sektor usaha dominan yang mencatatkan pertumbuhan positif antara lain Industri Pengolahan 4,47%, Perdagangan dan Reparasi Kendaraan 4,56%, Pertanian dan Perikanan 1,14%, serta Konstruksi 8,90%.
Sektor lainnya yang tumbuh cukup tinggi yaitu Jasa Perusahaan 7,95%, Jasa Pendidikan 7,33%, dan Transportasi serta Pergudangan 7,29%.
Ahmad Luthfi menekankan bahwa masih banyak potensi sektor yang perlu dieksplorasi lebih jauh untuk menopang perekonomian daerah.
BACA JUGA:Pelatihan Gratis BIPTAK Jateng, 99 Persen Lulusan Langsung Kerja di Industri
"Di Jawa Tengah ini sektor industrinya paling banyak padat karya, karena tenaga kerja kita kompetitif, lahan besar, dan aman. Para investor lebih banyak tertarik Jawa Tengah, karena sangat kondusif sekali," jelas Gubernur.
Ia juga menyoroti peran penting pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penopang ekonomi Jawa Tengah yang kini jumlahnya mencapai 4,2 juta unit.
Pemerintah provinsi akan terus mendorong kabupaten dan kota agar memberikan perhatian serius pada pengembangan UMKM agar naik kelas dan berdaya saing tinggi. (Adv)