Bukti Cinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Melebihi Cinta Umatnya

Selasa 26-08-2025,04:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

Dalam riwayat lain beliau bersabda :

“Kalaulah bukan karena aku takut memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak shalat, dan niscaya aku akan mengakhirkan shalat isya hingga sepertiga malam pertama.” (HR. at-Tirmidzi).

Juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika malaikat Jibril ‘alaihissalam berkata kepada beliau,

“Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar umatmu membaca Al-Quran dengan satu huruf (satu cara baca).”

Lalu beliau menanggapi, “Saya memohon kepada Allah untuk keselamatan dan ampunan-Nya, sungguh umatku tidak akan mampu melakukannya.”

Kemudian Jibril kembali datang kepada beliau dan berkata, “Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar umatmu membaca Al-Quran dengan dua huruf (dua cara baca).”

Lalu beliau menanggapi, “Saya memohon kepada Allah untuk keselamatan dan ampunan-Nya, sungguh umatku tidak akan mampu melakukannya.” Kemudian Jibril kembali datang kepada beliau untuk ketiga kalinya dan berkata, “Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar umatmu membaca Al-Quran dengan tiga huruf (tiga cara baca).”

Lalu beliau menanggapi, “Saya memohon kepada Allah untuk keselamatan dan ampunan-Nya, sungguh umatku tidak akan mampu melakukannya.” Kemudian Jibril kembali datang kepada beliau untuk keempat kalinya dan berkata, “Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar umatmu membaca Al-Quran dengan tiga huruf (tiga cara baca), dengan cara baca manapun darinya mereka membacanya, mereka telah membacanya dengan benar.” (HR. Muslim).

BACA JUGA:Meneladani Shalat Malam dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam

6.   Merindukan Umatnya yang ada di Generasi Setelahnya

Kerinduan untuk melihat orang yang belum pernah dilihat sebelumnya adalah cinta satu-satunya yang hanya dimiliki Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para pengikut dan umatnya yang hidup pada zaman setelah beliau dan belum pernah beliau lihat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berharap dapat berjumpa dengan kita, dan beliau bersabda bahwa kita adalah saudara-saudara beliau.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh aku berharap dapat berjumpa dengan saudara-saudaraku!” Para sahabat lalu menanggapi, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu?” Beliau menjawab, “Kalian adalah para sahabatku. Sedangkan saudara-saudaraku adalah orang-orang yang beriman kepadaku tapi belum pernah melihatku.” (HR. Ahmad dan ath-Thabrani, disahihkan oleh al-Albani).

Inilah bukti bentuk kecintaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya yang jauh lebih besar daripada kecintaan umatnya kepadanya.

Sebagai umatnya, maka sudah selayaknya kita untuk mencintai beliau dari lubuk hati yang terdalam, dengan penuh ketulusan hati, lisan, dan raga kita.

Bukti cinta kita pada Rasulullah dengan meneladani beliau, menerapkan sunnah beliau, mencontoh ucapan dan perbuatan beliau, menjalankan perintah dan menjauhi larangan beliau, dan beradab dengan adab-adab beliau dalam keadaan mudah atau sulit, dan susah atau senang.

Semoga bisa menambah bekal ilmu kita dan Allah mudahkan kita dalam melaksanakan ketaatan dengan mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. (*)

Kategori :