Mensucikan Jiwa dengan Muraqabah, Muhasabah dan Mujahadah
Mensucikan Jiwa dengan Muraqabah, Muhasabah dan Mujahadah--
MAGELANGEKSPRES.ID- Seorang muslim mengimani bahwa kebahagiaan dirinya di dunia dan akhirat, sesuai tekadnya dalam memperbaiki, menyucikan, dan membersihkan jiwanya. Sebaliknya kesengsaraan dirinya sesuai dengan tingkat kerusakan, kotor dan buruk jiwanya.
Taubat adalah paling utama yang harus dilakukan seorang Muslim yang ingin membersihkan jiwanya.
Orang yang bertaubat, harus memenuhi 3 point, yakni mengakui perbuatanya, meninggalkan perbuatanya dan bertekad untuk tidak mengulangi. Kalau berkaitan dengan manusia, ditambah satu point, yakni meminta maaf atau meminta ridha terhadap orang yang dizalimi.
Setelah bertaubat, agar pembersihan jiwa bisa menjadi sempurna maka harus diikuti dengan muraqabah, muhasabah dan mujahadah.
Berikut adalah tentang definisi tentang muraqabah, muhasabah dan mujahadah, juga dalil dan teladan orang shalih yang senantiasa menjaga amalan tersebut.
Muraqabah
Yaitu seorang muslim menjadikan dirinya selalu merasa diawasi Allah , senantiasa merasa demikian di setiap lini kehidupannya sampai pada satu titik dia meyakini bahwa Allah selalu memantau dirinya, mengetahui segala rahasianya, mengawasi setiap amalannya, selalu memperhatikan dirinya dan setiap yang bernyawa tentang apa yang mereka kerjakan.
Dengan demikian, dia akan hanyut di dalam keagungan dan kemuliaan Allah, merasa tenang saat mengingatNya, mendapatkan rehat dalam ketaatan kepadaNya, ingin selalu bersamaNya, fokus hanya kepadaNya, dan berpaling dari selainNya.
Inilah makna “berserah diri” dalam firman Allah :
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ ١٢٥
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan ...” (QS. An-Nisa’: 125).
Dan firman Allah :
۞وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰۗ ٢٢
“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh ...” (QS. Lukman: 22).
Dan ini merupakan inti dari seruan Allah dalam firmanNya:
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُۚ ٢٣٥
“…..Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya…” (QS. Al-Baqarah: 235).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: