MAGELANGEKSPRES.ID - Kampung Nanggulan menjadi pemukiman di Kota Magelang lainnya yang tak terlepas dari pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan kolonial.
Lokasinya berada di Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah.
Hal itu bermula saat terjadinya banjir bandang yang mengenai kawasan tersebut.
BACA JUGA:Asal Usul Nama Kampung Meteseh Magelang, Warisan Kolonial Belanda yang Dikenal hingga Kini
BACA JUGA:Menelisik Jejak Kolonial Belanda di Wates Magelang, dari Pabrik Es hingga Gereja
BACA JUGA:Mengenal Koran Magelang dari Era Kolonial, Salah Satunya Hanya Berbahasa Jawa
Oleh karenanya, untuk mencegah pengulangan bencana maka kolonial Belanda membangun tanggul atau bangunan penghalang banjir.
Sebab Kampung Nanggulan terletak dekat dengan Kali Manggis.
Kali Manggis sendiri juga merupakan bangunan era kolonial pada tahun 1857.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah di Perkampungan Magelang, Salah Satunya Sejak 1817
BACA JUGA:Jejak Sejarah Kampung Jambon Magelang, Salah Satunya Sekolah Belanda Khusus Pribumi
BACA JUGA:Kampung Mudal Magelang, Simbol Keberkahan dan Kemakmuran Masyarakat Jawa
Panjangnya sekitar 12 km yang merupakan cabang dari Sungai Elo.
Setelahnya pada tahun 1923, pemerintah kolonial menyediakan pipa air air bersih yang mengaliri langsung hingga ke rumah.
Jasa air ledeng tersebut dipatok seharga f. 0.50/4 m³ setiap bulannya dengan tambahan tarif sebesar f. 0.20/m³.