UKM Pelita Dorong Konservasi Kopi di Magelang, Edukasi Petani Hadapi Jamur Upas

Rabu 08-10-2025,17:24 WIB
Editor : Malik Salman

MAGELANGEKSPRES.ID Upaya menjaga keberlanjutan kopi lokal terus digalakkan.

Kali ini, Tim PPK Ormawa UKM Pelita 2025 menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kembangkuning untuk menggelar studi lapangan bertema “Konservasi Kopi dan Penanganan Jamur Upas” di Dusun Campurejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, belum lama ini.

Kegiatan ini diikuti oleh anggota LMDH, para volunteer, serta tim monitoring dan evaluasi.

BACA JUGA:Ruang Literasi Kebun Makna di Magelang, Lawan Budaya Main HP dengan Buku dan Kopi

Tujuannya, memberikan pemahaman baru sekaligus pengalaman langsung kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi tanaman kopi serta cara menanggulangi jamur upas yang sering menjadi ancaman utama bagi produktivitas tanaman kopi.

Ketua Tim PPK Ormawa UKM Pelita, Luthfia Ramadhanti, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat desa hutan.

“Kami ingin masyarakat memiliki bekal praktis untuk mengelola kebun kopi secara berkelanjutan dan produktif,” ujarnya.

BACA JUGA:30 Peserta Sinau Kopi Bersama Petani Dusun Butuh Grabag Magelang

Untuk memperkuat kegiatan, UKM Pelita menghadirkan narasumber berpengalaman, Tasmidi dari LMDH Candiroto, yang dikenal ahli dalam budidaya dan pengelolaan perkebunan kopi.

Ia membagikan materi sekaligus memandu praktik lapangan bersama peserta.

Dalam praktiknya, peserta mempelajari teknik stek berakar sebagai metode efektif memperbanyak bibit unggul.

BACA JUGA:Miliki Ciri Khas Manis Gula Aren, Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang Lolos Indikasi Geografis

Langkah-langkahnya mencakup pemilihan cabang kopi yang sehat, pengelolaan lahan menggunakan pupuk kandang, pembuatan gundukan tanah (bagasi) setinggi sekitar 20 cm, serta pemasangan cungkup untuk merangsang pertumbuhan akar.

Tasmidi juga menjelaskan perbedaan varietas kopi murni dan tidak murni.

Varietas murni seperti BP42 memiliki daun lebar dengan kuncup agak kekuningan, Bangelan 357 berdaun panjang dan lancip seperti sampan, sedangkan Tugusari TS36 ditandai dengan ruas cabang rapat dan batang sedikit melintir.

Kategori :