6 Adab Menghadiri Shalat Jumat yang Perlu Diamalkan
6 Adab Menghadiri Shalat Jumat yang Perlu Diamalkan--
MAGELANGEKSPRES.ID-Sebagaimana kita ketahui, shalat Jum’at adalah kewajiban bagi setiap muslim yang beriman. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyeru orang-orang beriman untuk menghadiri shalat Jum’at dan meninggalkan segala aktivitas duniawi, seperti jual beli, ketika panggilan azan berkumandang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah menuju mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)
Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk segera memenuhi panggilan Allah dengan menghadiri shalat Jum’at, meninggalkan segala aktivitas duniawi seperti jual beli. Namun, dalam menghadiri shalat Jum’at, ada beberapa adab penting yang perlu diperhatikan agar ibadah ini tidak sia-sia dan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah.
BACA JUGA:Pahala Shalat Sebanding dengan Khusyuknya
Diantaranya adalah 6 adab dalam menghadiri shalat Jumat adalah :
Adab Pertama, Datang Lebih Awal ke Masjid untuk Menghadiri Shalat Jumat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً
“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.” (HR. Bukhari, no. 881 dan Muslim, no. 850)
Adab Kedua, Berangkat dari Rumah dalam Keadaan Berwudhu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا
“Barang siapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barang siapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela).” (HR. Muslim, no. 857)
BACA JUGA:Cerdas Memilih Pintu Sedekah
Adab Ketiga, Mandi Jumat dan Bersih-bersih Diri dari Rumah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: