Cukup bermodalkan kartu identitas dan data domisili, pengajuan pinjaman bisa cair dalam hitungan menit.
Tak heran, volume pinjaman daring di Indonesia terus melonjak dari tahun ke tahun.
BACA JUGA:SMA Mutual dan PRM-PRA Magersari Gelar Kajian dan Buka Puasa Sunah Bersama
Namun, di tengah maraknya layanan resmi, pinjol ilegal justru tumbuh lebih cepat dengan pola jebakan yang berbahaya bagi pelaku usaha kecil.
"UMKM jangan mencari jalan pintas lewat pinjol ilegal. Pemerintah sudah menyediakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang jauh lebih aman dan berpihak kepada pelaku usaha," ujar Sumarno.
Menurutnya, KUR menjadi solusi konkret bagi UMKM untuk mengembangkan usaha.
Hingga kini, perbankan telah menyalurkan dana sebesar Rp34 triliun untuk program KUR di Jawa Tengah.
BACA JUGA:Dua Pengedar Sabu dengan Modus yang Mirip Dibekuk Polres Magelang Kota
Sumarno menambahkan, di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mendorong pertumbuhan UMKM sebagai penopang ekonomi daerah.
"Kalau UMKM berkembang, kesejahteraan masyarakat meningkat, lapangan kerja bertambah, kemiskinan berkurang," ucapnya.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kota Magelang yang memberi ruang promosi bagi pelaku UMKM melalui Magelang Batik Festival 2025.
Ajang tersebut menjadi wadah bagi pelaku usaha untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi produk, terutama batik yang sarat nilai budaya.
"Festival ini wadah bagi UMKM untuk dikenal masyarakat luas. Produk menarik pasti akan dicari lagi di kemudian hari," kata Sumarno.
Sementara itu, Walikota Magelang Damar Prasetyono menyebut, Magelang Batik Festival 2025 berlangsung 22-26 Oktober, menampilkan pameran batik, UMKM, dan parade busana.
Puncaknya pada Minggu (26/10) dengan flashmob kolosal bertema 'Harmoni Pesona Batik dari Kota Magelang untuk Indonesia'.