Camilan Potil Khas Magelang: Mengandung Nilai Budaya dalam Gigitan Renyah

Camilan Potil Khas Magelang: Mengandung Nilai Budaya dalam Gigitan Renyah

Camilan Potil Khas Magelang: Mengandung Nilai Budaya dalam Gigitan Renyah-lazada-CANVA

Meskipun di luar Magelang nama potil masih kurang familiar, tetapi potil menjadi salah satu bagian dari kebudayaan Magelang yang takkan terganti dan harus selalu dilestarikan. 

Nilai budaya pada camilan Potil 

Potil, sebagai camilan khas Magelang, memiliki nilai budaya yang penting dalam konteks kuliner Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa nilai budaya yang terkandung dalam potil:

1. Warisan Kuliner Tradisional 

Potil merupakan produk kuliner asli Magelang yang telah ada selama bertahun-tahun dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Potil mencerminkan nilai-nilai tradisional dan warisan kebudayaan Magelang.

Pasalnya, proses pembuatan potil tergolong sederhana dengan teknik masih tradisional dan menggunakan bahan-bahan lokal yang muda ditemui.

BACA JUGA:Sejarah Tahu Gimbal, Makanan Era Kolonial yang Eksis di Jalan Plampitan

2. Pemanfaatan Bahan Lokal 

Dalam membuat camilan potil, potil dibuat menggunankan bahan-bahan local yang mudah ditemui dan tumbuh subur di daerah asalnya.

Potil terbuat dari bahan dasar ketela pohon atau singkong.

Selain itu, potil yang dibuat dengan memanfaatkan rembah-rempah asli Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa potil dibuat dengan memanfaatkan sumber daya lokal dalam menciptakan makanan yang lezat.

3. Teknik Pengolahan yang Tradisional

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: