Kisah Pilu Tragedi Palagan Magelang Sejarah yang Terlupakan Perjuangan Rakyat Magelang
Rumah yang berada di Kampung Tulung ini adalah markas Tentara Keamanan Rakyat sebelum pecahnya Palagan Magelang-DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES
BACA JUGA:Benarkah Gunung Tidar Adalah Titik Tengahnya Pulau Jawa? Faktanya Ternyata Begini!
Selain itu, pada saat para pejuang menyelesaikan pengibaran bendera di puncak Gunung Tidar pada tanggal 25 September 1945, terjadi penembakan yang menewaskan 5 orang.
Selanjutnya, pada bulan Oktober, isu tentang tentara Jepang yang tewas menyeruak. Sebanyak 7 truk berisi 100 orang tentara Jepang menginvasi wilayah Magelang.
Selain serangan dari tentara Jepang, terjadi insiden penggeledahan dan penembakan oleh tentara Gurkha dan Inggris.
Korban dari tragedi ini adalah hilangnya nyawa pejuang dan masyarakat sebanyak 42 orang.
BACA JUGA:Fakta Tentang Gunung Tidar, Pernah Jadi Hutan Gundul
Kemudian, pimpinan Inggris di Magelang meminta gencatan senjata dengan menghubungi Presiden Soekarno dan pada tanggal 2 November 1945, Presiden Soekarno menyatakan Palangan Magelang dihentikan.
Soekarno pun turut mengunjungi makam para pejuang yang gugur di medan perang di Taman Makam Pahlawan Giri Dharmoloyo.
Masyarakat Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, Kota Magelang telah melaksanakan peringatan peristiwa tersebut sebanyak 4-5 kali.
Dalam rangka mengenang peristiwa tersebut, peringatan tersebut dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November.
Pada peringatan sejarah ini, warga Kampung Tulung melakukan pembacaan narasi dan reka adegan peristiwa Palagan Magelang.
"Kami berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih dan tidak mengabaikan peristiwa penting mengenai sejarah perang dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia," ucap Bagus Priyana. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
