Gegara Kericuhan PPSM Magelang Kubur Mimpi di Liga 4 Jawa Tengah Usai Disanksi Komdis PSSI

Gegara Kericuhan PPSM Magelang Kubur Mimpi di Liga 4 Jawa Tengah Usai Disanksi Komdis PSSI

RICUH. Kericuhan pemain dan suporter PPSM Magelang saat menjamu Persibat Batang berujung pada sanksi diskualifikasi PPSM di babak 8 besar Liga 4 Jawa Tengah.-TANGKAPAN LAYAR-MAGELANG EKSPRES

Ketua Komisi Disiplin Asprov PSSI Jawa Tengah, Samuel Evan menyatakan bahwa tim PPSM Magelang dikenakan sanksi akibat adanya insiden dalam pertandingan yang disebabkan oleh suporter yang memasuki lapangan, sehingga menyebabkan pertandingan terhenti.

BACA JUGA:Jangan Lewatkan, Magelang Kebangsaan Run dalam Rangkaian Hari Jadi Kota Magelang

Bahkan, para pemain PPSM diduga terlibat melakukan penyerangan dan pemukulan terhadap pemain dari tim Persibat Batang.

"Peristiwa ini melanggar regulasi kompetisi serta beberapa pasal dalam Kode Disiplin PSSI," ungkapnya dalam pernyataan resmi PSSI Jateng, Jumat 14 Februari 2025.

Ia menambahkan bahwa keputusan ini telah diambil setelah melalui pertimbangan yang seksama dalam persidangan Komite Disiplin dan sesuai dengan regulasi Liga 4 Jawa Tengah.

BACA JUGA:Efisiensi Anggaran, Sektor MICE Hotel di Kota Magelang Turun 50 Persen

"Siapa pun yang terlibat dalam Kompetisi Liga 4 Jateng dan melakukan tindakan kerusuhan, seperti memasuki lapangan dan menyerang hingga melukai pemain, akan dikenakan sanksi yang berat," ungkapnya.

Evan menambahkan bahwa tindakan tegas ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada semua pihak yang terlibat dalam kompetisi Liga 4 Jateng.

Di sisi lain, Sekretaris Asprov PSSI Jateng, Purwidyastanto, menyesalkan atas insiden yang terjadi di Magelang beberapa hari yang lalu.

BACA JUGA:Yayasan Mentari Sehat Teken Kerja Sama dengan Dinkes Kota Magelang Elimimasi TBC

"Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk benar-benar mengedepankan nilai-nilai sportivitas yang terdapat dalam kompetisi itu sendiri," katanya.

Tindakan kekerasan dalam sepakbola yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu pertandingan, seperti oleh suporter salah satu tim di dalam stadion, tidak dapat diterima.

Klub yang memiliki ikatan yang erat dengan komunitas pendukungnya wajib untuk bertanggung jawab atas hal tersebut.

BACA JUGA:Anggaran Pembangunan Gedung Balai Kota Magelang Masih Jauh dari Kata Ideal

"Keputusan ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi Klub PPSM Magelang, karena bukan hanya kali ini saja, tetapi juga pada musim lalu dan sebelumnya, mereka mengalami situasi yang serupa," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait