Untidar Terima 4.138 Mahasiswa Baru, 5 di Antaranya Penerima Beasiswa ADik

Untidar Terima 4.138 Mahasiswa Baru, 5 di Antaranya Penerima Beasiswa ADik

MAHASISWA BARU. Universitas Tidar (Untidar) resmi mengawali kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025.-IST-MAGELANG EKSPRES

MAGELANGEKSPRES.ID - Universitas Tidar (Untidar) resmi mengawali kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025, Senin (4/8), di Gedung Kuliah Umum dr HR Suparsono, Kampus Tuguran.

Sebanyak 4.138 mahasiswa baru disambut langsung oleh jajaran rektorat, termasuk lima mahasiswa penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari Papua dan anak TKI.

Rektor Untidar, Prof Dr Sugiyarto MSi mengatakan, menjadi mahasiswa bukan hanya soal status akademik, melainkan proses pembentukan karakter.

BACA JUGA:Tim Dosen Untidar dan Fatayat NU Dorong Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Wringinputih

PKKMB ini langkah awal untuk mengenal dunia kampus, nilai-nilai luhur universitas, serta menumbuhkan semangat kolaboratif. Ini bukan sekadar pembekalan, tapi proses adaptasi agar mahasiswa siap menghadapi tantangan zaman,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama, Prof Dr Suyitno menuturkan, jumlah pendaftar tahun ini mencapai 33.684 orang.

Dari total tersebut, 982 mahasiswa diterima lewat jalur SNBP, 1.849 melalui SNBT, dan 1.307 dari jalur mandiri.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Wisudawan Untidar Magelang Ber-IPK 3,99 Ingin Cepat Lulus Demi Adiknya

Sedangkan rasio keketatan mencapai 1:8, mencerminkan tingginya minat terhadap Untidar.

Sebanyak 33 calon mahasiswa tercatat tidak melakukan registrasi ulang.

Yang menarik, untuk pertama kalinya Untidar menerima mahasiswa dari jalur beasiswa ADik.

BACA JUGA:Untidar Magelang Terima 2.301 Mahasiswa Baru Jalur SNBT, Siapkan 4 Jalur Mandiri

Beasiswa ini diberikan oleh pemerintah untuk putra-putri dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), Orang Asli Papua (OAP), anak TKI, serta penyandang disabilitas.

“Kita dapat lima mahasiswa dari program beasiswa ADik, dua di antaranya dari Papua. Ini bentuk perhatian pemerintah agar pendidikan bisa diakses secara merata,” ungkap Prof Suyitno.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait