Keutamaan dan Catatan Penting tentang Shalat Tarawih

Keutamaan dan Catatan Penting tentang Shalat Tarawih

Keutamaan dan Catatan Penting tentang Shalat Tarawih--

MAGELANG EKSPRES-Membekali diri dengan fikih Ramadhan dan amal-amal shaleh harus menjadi prioritas sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Dengan memiliki bekal ilmu yang banyak maka seseorang akan termotivasi melakukan amal-amal kebaikan yang banyak. Sebaliknya seseorang yang minim ilmu maka tentu amal-amal shaleh yang dikerjakan akan sedikit.

Diantara bekal ilmu yang harus dipersiapkan oleh seorang Muslim adalah tentang keutamaan shalat tarawih dan hal-hal yang terkait dengan shalat tarawih.

BACA JUGA:Menjaga Shalat Malam dan Meraih Keutamaannya

Dalam Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Fadhail dalam Bab Sunnahnya Qiyam Ramadhan yaitu Shalat Tarawih.

Hadits #1187

عن أَبي هريرة – رضي الله عنه – أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيماناًوَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melakukan shalat di bulan Ramadhan karena dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, pasti diampuni dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. ``Bukhari, no. 37 dan Muslim, no. 759]

Hadits ini mendorong kita agar menjalankan puasa Ramadhan. Kekhususan dari puasa Ramadhan adalah akan diampuni dosa-dosa. Sedang syarat mendapatkan pengampunan dosa adalah: (a) menjalankan atas dasar iman, yaitu meyakini wajibnya puasa dan sunnahnya qiyam Ramadhan; (b) menjalankan dengan ihtisab, yaitu menginginkan pahala dari Allah, bukan menjalankannya karena riya’ atau ingin tersohor.

BACA JUGA:Tata Cara Musafir Shalat Maghrib Bersama Jamaah yang Shalat Isya'

Hadits #1188

وعنه – رضي الله عنه – ، قَالَ : كَانَ رسولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يُرَغِّبُ في قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِأنْ يَأمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ ، فيقولُ : (( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )) رواه مسلم .

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan shalat di bulan Ramadhan tanpa memerintahkannya dengan penekanan (tidak mewajibkannya). Beliau berkata, “Barangsiapa yang melakukan shalat di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, pasti diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 759]

Seorang imam hendaknya mendorong rakyatnya untuk melaksanakan perkara sunnah dan ketaatan yang mendekatkan diri mereka kepada Allah.

Rakyat tidak boleh dipaksa pada perkara yang bukan wajib. Padahal perkara yang bukan wajib itu bila ditinggalkan tidak mendapatkan masalah dari sisi syariat atau mendapatkan mafsadat.

Dan seorang dai hendaklah mengingatkan umat untuk beramal dengan tetap memperhatikan niat yang ikhlas meraih ridha Allah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: