Nestapa Orang Indo Sejarah Kelam yang Memaksa Mereka Hengkang dari Nusantara
Tokoh HAM Orang Indo, Van der Steur dengan kawan-kawannya di Magelang-TROPEN MUSEUM-KOTA TOEA MAGELANG
Pada saat masa kolonial, Bagus menjelaskan, Pemerintah kolonial Hindia Belanda membagi masyarakat di tanah jajahan ke dalam tiga kelompok besar, yakni kelompok Eropa, kelompok Timur Asing, dan kelompok bumiputra sebagai objek jajahan dan eksploitasi.
“Di antara segregasi yang diterapkan oleh pemerintah kolonial terhadap kawula Hindia Belanda tersebut, terdapat satu kelompok masyarakat yang kedudukannya cukup menarik, yaitu orang-orang Indo,” jelasnya.
Sebetulnya, kata Bagus, posisi mereka cukup rumit dalam beberapa hal, karena berada dalam wilayah yang serba-antara.
Di satu sisi mereka memiliki darah Eropa yang di dalam struktur masyarakat kolonial menempati kedudukan kelas pertama. Fakta itu membuat mereka memiliki segala hak yang melekat penuh padanya. Bahkan, memperoleh berbagai macam keistimewaan.
Hanya saja karena dianggap tidak sepenuhnya murni berdarah Eropa sebagai akibat dari perkawinan campur, maka posisi mereka di kalangan orang-orang Eropa sendiri menjadi tersisih.
Di sisi lain, mereka sendiri juga tidak mau dianggap sebagai bagian dari kaum bumiputra yang terlanjur diposisikan sebagai warga kelas paling bawah.
“Selain itu di kalangan bumiputra sendiri, keberadaan kelompok Indo tentu sulit sekali untuk diterima oleh karena darah Eropa yang mengalir dalam diri mereka, yang mana kemudian identik dengan kelas yang memerintah atas mereka,” terangnya.
BACA JUGA:Sebagian Besar Warga Suriname Enggan Kembali ke Indonesia, Ternyata Alasannya Karena Ini
Diketahui Jepang menjajah Nusantara pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Meski singkat namun penderitaan rakyat selama penjajahan Jepang luar biasa.
Mulai dari legalitas perbudakan, kerja paksa, pelecehan dan tindakan tak manusiawi lainnya.
Yang menjadi kekejaman Jepang bukan saja kaum bumiputra, tapi juga orang-orang Eropa dan keturunannya. Apalagi orang-orang Belanda yang sudah menetap di bumi Nusantara.
Ketika Jepang berkuasa 8 Maret tahun 1942, kondisi yang dihadapi orang Belanda berbalik 90 derajat dibanding dengan masa kekuasaan mereka di Indonesia.
Semua tentara Belanda dan warga sipil Belanda, termasuk Orang Indo ditangkap. Mau itu wanita, laki-laki, tua, muda bahkan sampai anak kecil, balita juga ikut ditawan.
Diantaranya ada lari ke luar Indonesia, melarikan diri ke hutan ataupun tempat terpencil yang sulit ditemukan oleh militer Jepang. Kisah ini pernah diangkat di layar lebar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
