Purworejo Dorong Pedagang Pasar Gunakan QRIS untuk Pembayaran Retribusi Pasar yang Lebih Transparan
SIMULASI QRIS. Wakil Bupati Purworejo menyaksikan simulasi pembayaran retribusi pasar secara non-tunai menggunakan QRIS yang dilakukan para pedagang pasar tradisional, di halaman Pasar Purworejo, Senin (23/6).-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES
Dari sekitar 2.000 pedagang yang ada di Pasar Purworejo, pemerintah berharap jumlah pengguna QRIS akan terus bertambah secara bertahap.
BACA JUGA:Kapolres Purworejo Pastikan Wilayah Aman Jelang Aksi Unjuk Rasa Sopir Truk ODOL
Kepala Tim Implementasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia Jateng, Ninik Suharsini, menyebut langkah ini sejalan dengan target nasional untuk menciptakan daerah berstatus smart digital.
Ia memuji kinerja Purworejo yang telah mencatat capaian 96,25 persen dalam program TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) semester II tahun 2024.
“Ini pencapaian yang sangat baik. Harus terus dijaga dan ditingkatkan,” katanya.
BACA JUGA:Agus Pramono Terpilih Jadi Ketua Dewan Kesenian Purworejo Gantikan Anom Susilo
Sementara itu, Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan agar semua pedagang bisa ikut dalam ekosistem digital, terutama bagi yang belum memiliki smartphone.
“Kami akan mendata pedagang yang belum punya HP dan mencarikan solusi. QRIS ini bukan hanya untuk retribusi, tapi juga bisa dipakai transaksi antara pedagang dan pembeli. Dengan sistem ini, semua pembayaran akan tercatat otomatis, dan kebocoran seperti dulu tak akan terjadi lagi,” tegasnya.
Pemkab optimistis, melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah, perbankan, dan para pedagang, transformasi digital di pasar rakyat dapat terwujud, sekaligus menciptakan tata kelola yang lebih transparan, akuntabel, dan efisien.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: purworejo ekspres
