Angin Kencang Porak Porandakan Magelang, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

Angin Kencang Porak Porandakan Magelang, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

MAGELANGEKSPRES.COM.MAGELANG – Bencana angin kencang terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa sejak Minggu (20/10) hingga Senin (21/10) pagi tadi. Dampak kerusakan terparah terjadi di lereng Merbabu dan Sumbing di Kabupaten Magelang. Bahkan, bencana angin kencang juga terjadi hingga ke dataran tinggi Dieng. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mencatat, angin kencang melanda tujuh kecamatan, yakni Pakis, Sawangan, Kajoran, Ngablak, Tegalrejo, Srumbung dan Dukun. Di Kecamatan Pakis, yang terparah terjadi di Desa Ketundan. Akses jalan Dusun Krembyungan menuju Dusun Pogalan dan Dusun Wekas tertutup. Demikian pula akses jalan Dusun Kenalan, Desa Kenalan juga tak bisa dilalui. Kemudian, 1 rumpun bambu roboh, 5 rumah tertimpa pohon tumbang, 1 rumah rusak berat di Dusun Kecitran, Ketundan, milik Bardi. Dari data BPBD Kabupaten Magelang, akibat angin kencang itu, sebanyak 853 KK atau sekitar 2.682 jiwa dari 6 dusun mengungsi di Balai Desa Ketundan dan masjid-masjid. "Paling banyak pengungsi adalah di Kecamatan Pakis ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto. Selain itu, juga terdapat Desa Pogalan Kecamatan Pakis, dampak 94 jiwa mengungsi ke Balai Desa Pogalan. Desa Kenalan, dampak pohon tumbang menutup akses jalan dusun. "Data sementara dampak angin kencang yang terjadi pada 20-21 Oktober 2019, update sampai dengan 21 Oktober 2019 pukul 19.00 WIB. Data masih dapat berubah, dan semoga tidak bertambah parah, dan semua dapat terkondisikan," ucapnya. Baca Juga BMKG : Fenomena Angin Kencang di Magelang Dipengaruhi Aktivitas Gunung Merapi Di Kecamatan Sawangan, Desa Wonolelo dengan dampak 26 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang dan bangunan sekolah rusak ringan. Desa Banyuroto dengan dampak pohon tumbang menutup akses jalan dusun. Desa Ketep dampak atap kios roboh. Desa Sawangan dampak pohon tumbang menutup akses jalan dusun. Kecamatan Kajoran, Desa Sukomakmur, dengan dampak beberapa atap rumah beterbangan dan bangunan Masjid tertimpa pohon. Kecamatan Ngablak, Desa Tejosari, dengan dampak 50 rumah rusak ringan, kurang lebih 8 KK mengungsi di rumah Kadus dan sanak saudara. Kecamatan Tegalrejo, Desa Dawung dampak 12 rumah rusak ringan. Kecamatan Srumbung, Desa Ngargosoko, dengan dampak pohon tumbang menutup akses jalan dusun. Kecamatan Dukun, Desa Sengi dampak pohon tumbang menimpa jaringan listrik. Akibat bencana angin kencang tersebut, bangunan sekolah di lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang juga rusak. Demi keselamatan para siswa, pihak sekolah terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar. Hal ini seperti yang dilakukan di MI Al Kautsar, Desa Banyubiru, Sawangang. Di sekolah ini di atap sekolah berhamburan. "Terpaksa libur, semoga angin  tidak berlangsung lama. Anginnya begini (besar) sejak Minggu malam, kita khawatir jika tetap sekolah," kata salah satu Guru MI Al Kautsar, Khuswatun Khasanah. Sementara itu, Kota Magelang, yang notabenenya berada di kawasan dataran rendah dan jauh dari lereng gunung pun tidak luput dari bencana angin kencang itu. Kondisi terparah berada di Kelurahan Kramat Utara, Magelang Utara hingga perbatasan Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. “Atap-atap rumah banyak yang beterbangan. Kejadian sekitar pukul 11.55 WIB tadi,” kata Malik Salman, warga Perum Depkes, Kramat Utara, Magelang Utara. Melihat dari kerusakan sejumlah atap rumah, dia menduga jika angin kencang berasal dari arah utara. Perum Depkes, Armada Estate dan Kampung Dalangan menjadi yang terparah terkena dampak bencana ini. “Sebagian genteng warga juga ikut terangkut angin. Sampai malam ini sebagian yang terkena dampak angin lampunya masih padam. Ada beberapa rumah rusak, tapi tidak sampai 10 rumah sepertinya,” ujarnya. (wid/cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: