Kota Magelang KLB, 1 PDP Corona Meninggal Dunia

Kota Magelang KLB, 1 PDP Corona Meninggal Dunia

MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) yang meninggal, Sabtu (21/3) ternyata dinyatakan positif. Pasien sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soedjono Kota Magelang dan uji sampel lendir di laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jogjakarta telah memastikan hal itu. "Yang kemarin meninggal itu karena positif (corona). Kalau kemarin kan memang sudah ada bronkopneumonia, terus hasilnya positif, berarti meninggalnya karena corona," kata Kepala RST Soedjono Kolonel Ckm dr Akhmad Rusli Budi Ansyah, Kamis (26/3). Akhmad mengatakan pasien meninggal dengan kode RST 06 tersebut sudah dimakamkan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI). Selain PDP positif meninggal dunia, pihaknya juga merawat satu pasien lain yang positif Covid-19. Pasien diberi kode RST 02. "Di RST ada dua pasien yang positif, yakni kode RST 02 berasal dari Kabupaten Magelang. Kemudian kode RST 06 juga positif dan sudah meninggal," ujarnya. Ia menjelaskan, pasien RST 02 saat ini kondisinya terpantau membaik. Beda dengan saat pertama masuk rumah sakit dengan keluhan batuk. Selain merawat yang sudah positif Covid-19, RST Soedjono juga masih merawat 8 PDP lain. Mereka dirawat di bangsal isolasi ruang Seruni dan menunggu hasil uji swab lendir tenggorok.  "Mudah-mudahan beberapa hari ke depan, pasien yang belum terkonfirmasi ini segera keluar hasilnya dan juga yang sudah positif ini membaik," imbuhnya. RST Soedjono diketahui menyiapkan 14 ruang isolasi dengan lima dokter spesialis yang siaga melakukan penanganan. "Stok alat kesehatan semakin hari semakin membaik. Sudah banyak dukungan baik dari Kemenkes maupun TNI AD sendiri," ujar dia. Diberitakan sebelumya, seorang pasien berstatus PDP di RS Soedjono meninggal dunia pada Sabtu, 21 Maret 2020. Hanya saja, saat itu belum bisa dipastikan penyebab kematiannya, positif corona ataukah penyakit lain, lantaran harus menunggu data hasil uji laboratorium. Kini jawaban telah ditemukan. Pasien yang juga seorang mahasiswa di Magelang dan meninggal dunia itu dinyatakan positif virus corona. Pemkot Magelang pun langsung menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). "Hasil tes tahap kedua terhadap pasien yang meninggal yang dikeluarkan Rabu (25/3), ternyata warga Kota Magelang itu positif corona. Karena itu, langsung dinyatakan sebagai kejadian luar biasa,’’ kata Sekda Kota Magelang Joko Budiyono kepada wartawan usai memimpin rapat penanganan Covid-19, Kamis (26/3). Setelah dipastikan korban terpapar virus corona dan meninggal dunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang juga langsung melakukan penelusuran terhadap lingkungan sekitar. Termasuk melakukan penelusuran orang-orang yang pernah berhubungan dengan korban. Meski ditetapkan KLB, Joko meminta masyarakat tidak panik, tenang, namun tetap waspada. Sebab, Pemkot Magelang telah menyiapkan tiga rumah sakit rujukan untuk menampung pasien suspect corona. "Sudah diantisipasi dengan kesiapan tiga rumah sakit rujukan Covid-19, antara lain RSUD Tidar Magelang, Rumah Sakit Tentara dr Soedjono, dan Rumah Sakit Jiwa dr Soerojo Magelang," jelasnya. Pemkot Magelang juga meminta tiga rumah sakit swasta lain yakni, Rumah Sakit Harapan, Rumah Sakit Lestari Raharja, dan Rumah Sakit Islam Kota Magelang sebagai rumah sakit fasilitas kesehatan (faskes) I untuk terlibat dalam penanganan virus corona. Dia menyebutkan, ruang isolasi RSUD Tidar Magelang telah menyiapkan 10 tempat tidur, kemudian  RST dr Soedjono 12 tempat tidur, RSJ dr Soerojo sebanyak 10 tempat tidur, dan RSUD Budi Rahayu sebanyak 26 tempat tidur. Joko menambahkan, soal alat pelindung diri (APD) bagi dokter dan perawat rumah sakit se-Kota Magelang, pihaknya sudah memesan sebanyak 300 APD. Nantinya akan didistribusikan di semua rumah sakit di Kota Sejuta Bunga. Sekda juga meminta jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pemantauan terhadap lalu lintas penumpang dari luar daerah, utamanya dari daerah zona merah pandemic Covid -19. Selain itu, dia berharap masing-masing Ketua RW dan Ketua RT agar mewaspadai tamu atau orang yang berasal dari daerah rawan penyakit tersebut. "Kami minta masyarakat Kota Magelang melakukan gerakan penyemprotan disinfektan secara massal," ungkapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: