Respons Cepat, Pemkot Magelang Bikin Tanggul Pasca-Diterjang Banjir

Respons Cepat, Pemkot Magelang Bikin Tanggul Pasca-Diterjang Banjir

MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG - Pemkot Magelang langsung bertindak membuat tanggul penahan tanah di ruas Jalan Perintis daerah Kelurahan Kramat Selatan, Magelang Utara. Hal ini dilakukan di kawasan itu pascaditerjang air dari area persawahan di atasnya yang mengakibatkan air meluap deras ke bawah hingga masuk ke Kali Bening. Tak hanya meluap, air pun merusak area pinggir Jalan Perintis hingga membuat lubang cukup lebar. Kondisi ini dinilai sangat membahayakan bagi kendaraan yang melintas di atasnya, khususnya kendaraan roda empat. "Kami sudah lakukan perbaikan sejak Kamis lalu. Kami bersihkan jalan dari material tanah, batu, dan lumpur, juga bambu yang tumbang karena menghalani jalan," kata staff Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kota Magelang, Deni, di lokasi, kemarin. Dia menjelaskan, petugas dari Bidang Bina Marga, DPU PR juga meneruskan perbaikan pada hari berikutnya. Mereka melakukan perbaikan dengan cara membuat pondasi tanggul. "Rencanaya akan dibuat tanggul dengan tinggi 1 meter dan panjang 10 meter. Minggu ini kemungkinan sudah selesai," ujarnya. Deni tidak menampik ada tanah yang terkikis cukup lebar dan dalam di samping Jalan Perintis Kemerdekaan akibat diterjang air tersebut. Ia menyebutkan jalan tak layak dilalui kendaraan berat seperti mobil, apalagi truk dan sebagainya. "Untuk mobil sebaiknya tidak lewat jalan ini dulu, karena takutnya ambrol dan mobil bisa terguling. Kalau sepeda motor masih bisa, tapi harus hati-hati karena agak licin," jelasnya. Rusaknya jalan ini akibat diterjang air luapan dari area persawahan di atasnya saat terjadi hujan deras di hari Rabu (15/1) lalu. Air diperkirakan meluap dari saluran irigasi yang ada di area perumahan dan meluap ke area persawahan. "Sawah saya saat itu kondisinya banjir dipenuhi air dari saluran irigasi yang meluap. Karena itu, air kemudian meluap ke jalan yang posisinya lebih rendah dari sawah sampai mengalir ke aliran Kali Bening," ujar Purnomo, pemilik sawah yang juga warga sekitar lokasi kejadian. Ia mengaku, kondisi jalan aspal saat ini sangat mengkhawatirkan, karena terdapat tanah yang ambrol. Apalagi, jalan ini posisinya berada di lereng (perengan) yang riskan terjadi longsor. "Kalau tidak segera diperbaiki tanah yang ambrol di bawah jalan itu bisa jadi nanti longsor. Padahal, ruas jalan ini pernah diperbaiki dan diperlebar sedikit sekitar tiga tahun lalu, tapi sekarang harus diperbaiki lagi," ungkapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: