Taman Kyai Langgeng Rugi hingga Rp2,5 M

 Taman Kyai Langgeng Rugi hingga Rp2,5 M

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG TENGAH - Sejak ditutup pada tanggal 20 Maret, Perusahaan Daerah Objek Wisata (PDOW) Taman Kyai Langgeng, nyaris tak mendapatkan pemasukan satu rupiah pun. Padahal, momen libur sekolah dan libur Lebaran di objek wisata andalan Kota Sejuta Bunga itu selalu mendapatkan kunjungan ribuan wisatawan. "Namun, akibat pandemi Covid-19, Pemkot Magelang memutuskan untuk menutup Taman Kyai Langgeng, per 20 Maret 2020," kata Direktur PDOW Taman Kyai Langgeng, Edi Susanto, kemarin. Penutupan tempat wisata ini, menjadi strategi Pemkot Magelang untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Padahal, sektor pariwisata menjadi andalan Pemkot Magelang untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) selama ini. Tidak hanya tempat wisata yang ditutup. Para pelaku usaha kecil mirko dan menengah (UMKM) kerajinan tangan, sampai dengan pedagang kaki lima yang menjadikan mata pencaharian akibat adanya pengunjung TKL pun terpaksa vakum. "Praktis tidak ada pemasukan sedikit pun," kata Edi. Meski demikian, manajemen TKL tetap melakukan perawatan dan menggaji semua karyawannya. Bahkan, karyawan yang bekerja dengan pengurangan jam, tidak ada yang mendapatkan potongan gaji. "Sampai sejauh ini kami tidak sampai memutus hubungan kerja (PHK), terhadap satu karyawan pun," jelasnya. Edi menilai, pandemi corona ini telah membuat tempat pariwisata terbesar di Kota Magelang itu lumpuh total. Kerugian pun ditaksir mencapai 2,5 miliar yang harus dikeluarkan untuk beban gaji karyawan, perawatan wahana, pemeliharaan, dan biaya operasional. "Kalau diprekdisi total, kita kehilangan pendapatan selama penutupan ini mencapai Rp9 miliar. Ini kalau kita bercermin pada momen Lebaran dan libur panjang sekolah tiga bulan, setahun yang lalu. Tapi karena pandemi, satu rupiah pun kita tidak mendapatkannya," ujarnya. Baca Juga Dua Hari, 70 Pasien Covid-19 Sembuh, Masyarakat Tak Perlu Tergesa-gesa Masuk New Normal Namun masih ada secerca harapan. Edi meyakini geliat pariwisata akan tumbuh kembali jika wacana new normal diterapkan. Terlebih setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono telah menggelar simulasi pembukaan TKL. "Akan ada simulasi tahap kedua, yang rencananya akan dihadiri Forkompimda Kota Magelang. Kita harapkan simulasi ini membawa dampak positif TKL bisa membuka dengan protokol kesehatan secara ketat, awal Juli mendatang," paparnya. Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono mengatakan bahwa TKL merupakan salah satu sektor wisata yang akan dibuka oleh Pemkot Magelang di era new normal ini. Ia memastikan fasilitas dan prosedur protokol kesehatan benar-benar lengkap di objek wisata ini sehingga aman dan nyaman dikunjungi wisatawan. "Kita sudah cek kesiapan TKL menyambut wisatawan, tapi masih ada yang kurang jadi kita minta pengelola untuk segera menyempurnakan. Misalnya penambahan petugas kesehatan khusus yang mengenakan APD, penataan pintu loket, dan banner," ucapnya. Dia juga meminta, manajemen TKL benar-benar serius menerapkan protokol kesehatan, mencegah penyebaran Covid-19. Manajemen juga diminta untuk tidak memasukkan pengunjung dalam kapasitasnya. "Maksimal membatasi pengunjung hanya sekitar 800 orang per hari dan jam operasional TKL mulai dari pukul 08.00 WIB-14.00 WIB. Jumlah ini tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas pengunjung TKL," paparnya. Joko menuturkan, sejumlah wahana pun harus memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga jarak. "Harus ada tanda jaga jarak, misalnya di antrean gerbang, di tempat wahana-wahana tempat duduknya dibuat sedemikian rupa, untuk mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: