25 Operator Rafting di Magelang Tutup Total, Ratusan Orang Dirumahkan
MAGELANG - Dampak pandemi corona tidak hanya menyebakan kematian ribuan warga di seluruh dunia, tapiuga merusak sendi-sendi ekonomi masyarakat.
Salah satunya jasa pariwisata yakni pengelola rafting di Sungai Elo dan Progo di Kabupaten Magelang. Ada sekitar 25 operator rafting di wilayah ini tutup total.
Padahal ada ratusan warga yang menggantungkan hidupnya dari jasa tersebut.
Salah satu pengelola rating dari Elo Rivers, Hadi membenarkan, pihaknya terpaksa 'merumahkan' puluhan guide river dan kru angkutan serta jasa katering.
Padahal sebelumnya, hampir seminggu dua kali, mereka mendapat 'job' turun ke sungai melayani tamu. Kini mereka pun terpaksa menganggur.
"Kalau pun ada kerjaan, beberapa ada yang menjadi kuli bangunan, buruh tani dan ada juga yang menjadi buruh serabutan," ungkapnya, disela-sela menerima bantuan dari Adira Finance, Rabu (22/4).
Pihaknya pun berharap, agar pandemi covid-19 ini segera berakhir. Agar aktifitas kegiatan sektor pariwisata kembali pulih.
"Kasihan teman-teman. Sudah hampir dua bulan ini mengganggur. Kami berharap agar pandemi ini segera berakhir dan semua segera pulih seperti sebelumnya," harap Hadi.
Untuk diketahui, Rafting di Sungai Elo dan Progo ini, ada sekitar 25 operator yang tergabung dalam Paguyuban Operator Arung Jeram Magelang (POAJM).
Dari 25 operator tersebut, rata-rata memiliki sekitar 10 hingga 30 perahu dan guide river. Selain itu, ada juga puluhan kru angkutan dan pengelola katering yang menggantungkan hidupnya dari sini.
Menanggapi hal ini, PT Adira Finance Cabang Magelang, memberikan CSR untuk sebagian operator. CSR yang diberikan diantaranya berupa beras, minyak goreng dan mi instan.
"Untuk hari ini, sasaran kami adalah para pelaku dan pegiat pariwisata yang ada di sekitar Borobudur, termasuk salah satunya perwakilan operator rafting. Mereka yang kami pilih ini adalah yang benar-benar terdampak secara ekonomi akibat Pandemi Covid-19," kata Pandi Ari Wibowo, Kepala Cabang Adira Magelang.
Disampaikan, untuk tahap pertama ini, pihaknya menyalurkan sekitar 200 paket sembako dan 1200 masker.
Selain perwakilan operator rafting, sasaran CSR kali ini adalah pengemudi ojek online, tukang parkir, pedagang asongan di Candi Borobudur, pedagang ojek keliling, sopir angkot, tukang becak dan tukang sapu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: