58 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Temanggung

58 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Hujan deras disertai angin kecang yang menguyur Dusun Kalianggrung Desa Tlahab Kecamatan Kledung Selasa (3/11) sore kemarin, mengakibatkan sebanyak 58 rumah rusak. Namun demikian tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Kepala Dusun Kalianggrung Desa Tlahab Yaskur mengatakan, hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu sebagian besar warga sedang berada di dalam rumah. Beruntung sekali tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. “Pertama yang datang hujan terlebih dahulu, hujannya sangat deras sekali tidak seperti hujan yang mengguyur pada hari-hari sebelumnya,” ungkap Yaskur, Selasa (3/12). Kemudian lanjutnya, beberapa saat kemudian angin kencang datang secara tiba-tiba ketika hujan masih mengguyur, sehingga mengakibatkan puluhan rumah yang rusak. “Banya warga yang ketakutan, sebab saat itu selain hujan yang turun cukup lebat, suara angin itu cukup keras,” tuturnya. Baca Juga Ribuan Petani Tembakau di Temanggung Unjuk Rasa, Tolak Perda KTR Yaskur menyebutkan, rumah yang rusak akibat terjangan angin kencang tersebut yakni sebanyak 58 rumah, 43 rumah di Dusun Kalianggrung dan 15 rumah di Desa Tlahab. Disebutkan, 43 rumah rusak tersebut tersebar di dua Rumah Tangga (RT) yakni RT 20 sebanyak 26 rumah dan RT 21 sebanyak 17 rumah rusak. Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap rumah. Yaskur merincikan, 26 rumah rusak di RT 20 yakni milik, Juwarto, Tuwar, Wahanto, Nuryanto, Wanti, Ronto, Suyono, Santi, Sumaryanto, Tuyanto, Turmadi, Yatomo, Rohim, Siyam, Ikin, Nursidi, Sumarno, Wasriyanto, Yaskur, Nasiyadi, Wasri, Yatnomo, Murtando, Wahyu Abdul Aziz dan Alif Susanto. “Dari 26 rumah ini 7 rumah mengalami rusak yang cukup parah dibanding lainnya,” terangnya. Sedangkan 17 rumah yang rusak di RT 21 yakni milik, Turnadi, Riswanto, Parti, Yatno, Saryanto, Solikhin, Muhafid, Nur, Suradi, Paring, Siswanto, Nuryanto, Sulastri, Zaenuri dan Sugiyanti. “Di RT 21 ada dua rumah yang mengalami kerusakan yang parah,” ujarnya. Sedangkan rumah di Desa Tlahab yang mengalami kerusakan yakni sebanyak 15 rumah, semuanya berada di RT 1 sebanyak tiga rumah dan satu musala, di RT 18 sebanyak 10 rumah dan satu rumah di RT 18. “Ada dua rumah yang mengalami kerusakan parah, sedang yang lainnya mengalami rusak ringan,” katanya. Sementara itu salah satu warga Dusun Kalianggrung Sumarno yang rumahnya juga mengalami kerusakan menuturkan, setelah Salat Dhuhur, cuaca sudah mulai berubah, gumpalan awan hitam pekat mulai menutupi langit, dan kemudian hawa dingin mulai terasa. Kemudian lanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB, hujan mulai turun. Namun warga tidak akan mengira kalau akan terjadi bencana seperti ini, sebab awalnya hujan tidak disertai angin kencang. Tapi beberapa saat kemudian, angin kencang datang menyusul dan langsung memporak-porandakan rumah milik warga. “Angin datang dari arah timur, sangat kencang sekali. Hanya beberapa menit saja tapi mengakibatkan kerusakan yang cukup parah,” tuturnya. Ia berharap, ada bantuan dari pemerintah, sehingga rumah yang mengalami kerusakan bisa segera diperbaiki. “Setidaknya bisa meringankan beban warga yang rumahnya  menjadi korban bencana alam ini,” harapnya. Hingga berita ini diturunkan, pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan masih dilakukan, sehingga kemungkinan jumlah rumah yang rusak masih bisa bertambah. (set)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: